Kemenkes Bantah Bakal Datangkan 6.000 Dokter Asing ke Indonesia

JAKARTA, virprom.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membantah pemerintah akan mendatangkan 6.000 dokter asing ke Indonesia.

Tim medis asing yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan dan banyak diminati saat ini adalah tim Arab Saudi yang bekerja di RS Adam Malik, Medan, Sumatera Utara.

Mereka melakukan operasi jantung yang rumit untuk menyelamatkan nyawa 30 anak dari Koh Su secara gratis.

Mohammad Syahril, Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Kamis (4/7/2024) mengatakan, “Informasi yang beredar bahwa Kementerian Kesehatan akan mendatangkan 6.000 dokter warga negara asing (WNA) masih bohong belaka”.

Baca Juga: Kementerian Kesehatan Tak Perintahkan Pemecatan Dekan yang Protes Dokter Asing

Menurut Syahril, kegiatan ini merupakan operasi jantung anak pertama yang dilakukan di Pulau Sumatera.

Menurutnya, hingga saat ini anak-anak penderita penyakit jantung yang diberangkatkan ke Jakarta menjadi beban keuangan keluarga.

Karena di sana tidak ada dokter spesialis, kata Syahril.

Ia mengaku kesal karena banyak rekannya yang bersuara menolak kehadiran tim medis asal Arab Saudi, apalagi di kota besar seperti Pulau Jawa.

Padahal, menurutnya, dokter asing bekerja untuk menyelamatkan nyawa.

“Hidup anak-anak kita. Jangan sampai kelak tanah para dokter ini dirampas,” kata Sakhril.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menjelaskan soal kedatangan dokter asing tersebut.

Budi menemukan bahwa perekrutan dokter asing bertujuan untuk menyelamatkan 6.000 dari lebih dari 12.000 anak yang lahir dengan kelainan jantung.

Pasalnya, saat ini mampu melayani 6.000 anak penderita kelainan jantung di Indonesia.

“Kalau tidak cepat ditangani, angka kematiannya sangat tinggi. Saat ini kita melakukan 6.000 operasi per tahun, sehingga 6.000 anak tidak tertangani. Kedatangan dokter asing berarti menyelamatkan 6.000 orang.” kata Pak Budi di Istana Kepresidenan Jakarta (2/7/2024).

Pak Budi menyampaikan agar anak yang mengalami kelainan jantung harus segera dioperasi untuk mengurangi kemungkinan kematian.

Baca Juga: Unair Tak Jelaskan Alasan Pemecatan Dekan FC yang Menolak Dokter Asing

Ia beralasan, masuknya dokter asing ke Tanah Air bukan karena kurangnya pengalaman dokter Indonesia, melainkan karena kurangnya tenaga medis.

Ia menilai dokter dalam negeri tidak kalah dengan dokter asing.

“Bukan itu masalahnya. Bukan soal pengurangan kapasitas dokter kita, bukan. Dokter kita mampu, masalahnya saja tidak cukup,” ujarnya. 

“Kalau 12.000 ibu punya anak cacat jantung bawaan pasti sedih. Tidak ada hubungannya dengan kualitas dokter, tidak ada hubungannya dengan kemampuan dokter kita,” kata Budi. Dapatkan pilihan berita dan pembaruan di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top