Kenapa Bisa Terjadi Penyempitan Pembuluh Darah? Ini Penjelasan Dokter

virprom.com – Penyempitan pembuluh darah yang dialami artis Sonny Septian merupakan situasi yang tidak bisa dianggap enteng. 

Pembuluh darah yang menyempit dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, penyakit arteri perifer, dan memperburuk masalah kronis seperti diabetes melitus.

Oleh karena itu, perhatikan penjelasan dokter mengenai hal-hal yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan pengobatan atau perawatan yang dapat dicari.

Baca Juga: 8 Tanda Tersumbatnya Pembuluh Darah di Otak Kenapa Pembuluh Darah Bisa Menyempit?

Dokter Spesialis Jantung dan Darah Dr. Dr. Habibie Arifiato, SpJP(K), M.Kes, FIHA menjelaskan, kondisi pembuluh darah sempit seringkali disebabkan oleh proses yang disebut aterosklerosis.

“Penyakit ini disebabkan oleh faktor risiko yang tidak ditangani dengan baik, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, merokok, kolesterol tinggi, dan faktor keturunan,” jelas dr. kata Habibie kepada virprom.com, Jumat (8/02/2024). .

Habibie mengatakan, aterosklerosis terjadi karena sel-sel pada garis darah atau disebut sel endotel gagal melakukan tugasnya sebagai penghalang.

Kondisi ini menyebabkan kolesterol jahat (LDL) dan zat lain masuk ke lapisan pembuluh darah.

Lemak jahat yang masuk ke pembuluh darah akan teroksidasi dan menumpuk di plak aterosklerotik. Penebalan plak akan memperkecil diameter pembuluh darah Anda.

Habibie mengatakan proses ini bisa terjadi di bagian tubuh mana saja, tergantung organ mana yang pembuluh darahnya menyempit.

“Jika terjadi penurunan pembuluh darah di jantung maka disebut serangan jantung, maka akan terjadi serangan jantung, jika terjadi pada pembuluh otak maka disebut stroke, jika terjadi pada pembuluh darah. kaki, namanya penyakit saraf,” kata dokter yang bekerja di RS UNS Solo itu.

Baca juga: Waspadai Dampak Darah Tinggi Terhadap Pecahnya Pembuluh Darah Besar

  Apa itu pengencer darah?

Senada, Dr Habibie mengatakan pengobatan antihipertensi yang bisa dicoba adalah dengan mengendalikan kekhawatiran pasien.

Selain itu, jika penurunannya masih belum terlalu mengganggu aliran darah atau masih di bawah 70 persen, dokter akan menyarankan obat statin, seperti simvastatin, atorvastatin, dan rosuvastatin.

Ia menambahkan, “pasien dapat diberikan obat seperti statin untuk menstabilkan plak dan mencegahnya menyusut.”

Namun jika penurunannya lebih dari 70 persen dan menimbulkan gangguan oksigenasi (hipoksia), seperti batuk, pusing, sesak napas, sulit bernapas, lemas, atau penurunan kesadaran, biasanya dokter akan melakukan kateterisasi dan pemasangan ring.

Kateterisasi dan pemasangan stent dilakukan pada bagian aliran darah yang mengalami penurunan, baik jantung, otak, atau pembuluh darah tepi. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk bergabung dengan saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top