Kisah Kyoko Ishikawa, Warga Jepang yang Hampir Selalu Menonton Langsung Olimpiade sejak 1992

PARIS, virprom.com – Kyoko Ishikawa, wanita berusia 54 tahun asal Jepang, hampir setiap kali menonton Olimpiade Musim Panas sejak 1992.

Ia hanya sekali absen langsung ke Olimpiade, yakni ketika digelar di Tokyo tiga tahun lalu karena terganjal pandemi Covid-19.

Saat itu ia hanya bisa menonton pertandingan tersebut di rumah dari sofa depan televisi, namun kini ia bisa menontonnya kembali di Paris.

Baca Juga: Pesan Prabowo untuk Atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024

Berbekal tumpukan tiket, pengusaha ini bertekad untuk menyebarkan pesan perdamaian dan persahabatan Olimpiade di mana pun dia bisa.

“Rasanya Olimpiade akhirnya kembali lagi, dan saya sangat senang,” ujarnya kepada wartawan AFP saat ditemui di apartemen yang disewanya selama Olimpiade.

Ishikawa memiliki tiket 21 pertandingan di Paris dan mengakui biaya perjalanannya mahal.

Ia menarik perhatian saat berjalan ke arena menonton judo di Arena Champ-de-Mars dengan mengenakan pakaian tradisional Jepang dan ikat kepala Hachimaki. Dia selalu memakai setelan ini di Olimpiade.

Anak-anak dan orang dewasa dipersilakan, berfoto bersama mereka dan bertukar pin Olimpiade di bawah terik matahari Paris.

Suasananya berbeda jauh dengan Olimpiade Tokyo yang banyak melarang penonton masuk ke venue kompetisi.

Kini di Paris, berbaur dengan penonton dari seluruh dunia, Ishikawa berkata, “Kenangan Olimpiade kembali muncul.”

Baca Juga: Jadwal Olimpiade Hari Ini: April/Fadia dan Fajri Utama, Panahan Terus Berjuang

“Untuk benar-benar berada di sana dan menyaksikan para atlet tampil di depan Anda, menantang batas kemampuan manusia – itulah kegembiraan sesungguhnya dari Olimpiade,” katanya.

Obsesi Ishikawa terhadap Olimpiade bermula dari perjalanan backpacking ke Barcelona pada tahun 1992. Ia mendapat tiket murah ke upacara pembukaan dan takjub dengan suasananya.

Sejak itu, ia tampil di setiap Olimpiade Musim Panas kecuali Tokyo dan telah diakui oleh penonton setia di seluruh dunia.

Olimpiade 2024 akan menjadi kunjungan kedua Paris. Dia mengatakan kota ini menjadi lebih internasional dan bersahabat sejak dia berada di sana 30 tahun lalu.

“Hal pertama yang diucapkan orang kepada saya adalah arigato (terima kasih) dan konikiwa (halo),” ujarnya.

“Saat saya datang ke Paris 30 tahun lalu, Jepang atau Asia belum banyak dikenal di Prancis. Sekarang anime Jepang sangat populer dan orang-orang hanya tahu sedikit tentang Jepang.”

Meski tidak bisa menyaksikan langsung Olimpiade Tokyo, Ishikawa tidak gentar. Ia menilai pihak penyelenggara sudah tepat menggelar acara tanpa penonton meski di Jepang sangat ditentang karena digelar di tengah pandemi.

Ia sempat kebanjiran saat menyaksikan pembukaan Olimpiade 2024 di Paris di tepian Sungai Seine, namun tak menyurutkan semangatnya.

“Orang-orang dari lebih 200 negara berkumpul dan berbaur di satu tempat hanya selama dua minggu. Ini menciptakan suasana dan energi yang istimewa. Ini acara yang unik,” ujarnya.

Baca Juga: Peringkat Medali Olimpiade Paris: Teratas Jepang, Prancis-Tiongkok Tutup Dengarkan pilihan berita dan pembaruan kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top