Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa telah memperluas sanksi terhadap Iran sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap Israel pada 13 April 2024. Program drone Iran, produsen baja dan perusahaan otomotif semuanya memiliki hubungan dengan Korps Garda Revolusi Islam. Sasaran sanksi AS kali ini adalah Korps (IRGC) dan Kementerian Pertahanan negara tersebut.

Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa para pemimpin G7 telah berjanji untuk bersama-sama meningkatkan tekanan ekonomi terhadap Iran.

“Sekutu dan mitra kami telah menyetujui atau menyetujui sanksi dan tindakan tambahan untuk membatasi program militer Iran yang mengganggu stabilitas,” kata Biden.

Sejak Biden menjabat tiga tahun lalu, AS telah menjatuhkan lebih dari 600 sanksi terhadap entitas yang terkait dengan Iran, menurut angka Departemen Keuangan AS.

Kali ini, Garda Revolusi juga terkena sanksi Inggris. Hingga saat ini, Inggris telah menjatuhkan 400 sanksi terhadap Iran.

Baca juga: Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi

Uni Eropa juga setuju untuk memperluas sanksi terhadap produsen drone dan rudal Iran karena menjual drone ke Rusia untuk digunakan dalam konflik Iran di Ukraina.

Langkah-langkah untuk memperpanjang sanksi diambil untuk meminimalkan eskalasi konflik secara militer. Alih-alih mendorong Israel untuk berperang, mereka menggunakan jalur diplomatik.

Pemerintah Israel telah berulang kali mengancam akan membalas serangan Iran. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan “melakukan apa pun untuk melindungi dirinya sendiri.”

Namun, Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan pada pertemuan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada 17 April bahwa tanggapan apa pun harus “masuk akal” dan terbatas. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak memperingatkan bahwa “eskalasi yang signifikan akan memperburuk ketidakstabilan di kawasan”.

Lagi pula, jika konflik Iran-Israel terus meningkat, akankah perekonomian Iran mampu menahan eskalasi konflik tersebut?

Dari sudut pandang ekonomi, Iran belum siap berperang

Perekonomian Iran bergantung pada perdagangan minyak. Bagi Iran, pendapatan miliaran dolar dari perdagangan minyak memainkan peran penting dalam stabilitas dalam negeri.

Demikian pula, kemampuan Iran untuk melindungi diri dari eskalasi militer dengan Israel akan sangat bergantung pada bagaimana sanksi baru Barat mempengaruhi ekspor minyak. Meskipun sanksi Barat sejauh ini tidak terbukti berdampak signifikan terhadap perdagangan minyak Iran, Iran tetap perlu waspada.

Selain itu, kekhawatiran baru-baru ini mulai meningkat di kalangan otoritas Iran tentang kemungkinan Israel menyerang fasilitas minyak Iran.

Sementara itu, perekonomian Iran juga terdampak oleh inflasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top