5 Cara Mencegah Uban Tumbuh Dini, Kelola Stres

virprom.com – Munculnya uban merupakan bagian dari proses penuaan alami.

Namun, beberapa orang mengalami pertumbuhan uban dini. Mengapa?

Janine Bowring, seorang naturopath menjelaskan, proses pewarnaan rambut dapat mempercepat proses uban sekaligus mencerahkan warna rambut.

Baca Juga: 7 Efek Samping Kebiasaan Tumbuhnya Uban

Namun, uban juga tumbuh karena perubahan alami yang terjadi pada rambut dan kulit kepala seiring berjalannya waktu.

Bowring menjelaskan, uban tumbuh karena kurangnya melanin akibat penumpukan hidrogen peroksida di folikel rambut.

“Biasanya disebabkan oleh stres dan stres oksidatif, yang membunuh melanosit yang memproduksi pigmen pada kulit dan rambut,” ujarnya, menurut Best Life.

Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk memperlambat proses tersebut. Mencegah Uban Dini 1. Gunakan vitamin D

Melanosit membutuhkan vitamin D untuk menghasilkan pigmen.

Jadi tingkatkan paparan sinar matahari alami.

Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi makanan kaya vitamin D seperti salmon, jamur, telur, dan susu serta melengkapi kebutuhan Anda.

Baca juga: 5 Makanan Nabati Kaya Vitamin D Ramah Vegan

Namun, konsultasikan terlebih dahulu ke dokter untuk mendapatkan suplemen, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu. 2. Kelola stres

Menurut Birdy, rambut beruban dini juga bisa disebabkan oleh stres.

Jenis sel induk khusus yang disebut sel induk nodal melanoma memainkan peran utama dalam kemampuan rambut menghasilkan pigmen.

Seiring bertambahnya usia, sel-sel ini secara bertahap mulai menghilang. Hal ini juga dipengaruhi oleh genetika manusia.

Baca juga: 5 Teknik Relaksasi yang Harus Anda Coba untuk Meredakan Stres

Namun banyak penelitian yang membuktikan bahwa stres dapat melumpuhkan kemampuan sel dalam memproduksi dan mempertahankan pigmen sehingga menyebabkan hormon norepinefrin terlepas langsung ke folikel rambut sehingga menyebabkan uban. 3. Asupan vitamin B

Makanlah makanan yang kaya vitamin B. Misalnya kacang polong kaya tiamin (vitamin B1), unggas, gandum dan kedelai kaya piridoksin (vitamin B6), dll.

Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui lebih lanjut cara mendapatkan vitamin B melalui makanan yang Anda konsumsi setiap hari.

Baca juga: 6 Manfaat Susu Kedelai, Bukan Sekedar Pengganti Susu Sapi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top