Indonesia Gagalkan Penyelundupan 106 Kg Narkoba ke Australia

BRISBANE, virprom.com – Badan Narkotika Indonesia telah mencegat pengiriman lebih dari 100 kilogram sabu ke Australia.

Dia mengatakan, kapal yang berisi 106 kilogram narkoba itu sedang dalam perjalanan dari Singapura menuju Brisbane saat Bea Cukai Indonesia menghentikannya di perairan Indonesia.

Para penyelundup rencananya akan berlayar melintasi Indonesia, mengisi bahan bakar di Surabaya, melanjutkan perjalanan ke Dili di Timor Leste, kemudian memasuki negara bagian Queensland dengan singgah di Townsville, dan tujuan akhir adalah Brisbane.

Baca juga: Krisis Ekonomi Myanmar, Ekspor Narkoba Melonjak

Dalam jumpa pers di Pulau Batam, Kepala BNN Martinus Hukom menyampaikan kepada wartawan mengenai jumlah narkoba tersebut, serta tiga tersangka yang diketahui berasal dari India.

Martinus mengatakan, mereka akan ditindak berdasarkan Undang-Undang Pemberantasan Narkoba 2009, yang ancaman hukumannya maksimal adalah hukuman mati.

“Operasi ini dapat menyelamatkan 212.000 orang dari calon pecandu narkoba, khususnya para pelaut Indonesia yang tertipu saat mengangkutnya,” ujarnya.

“Mereka mempunyai komunikasi dan dukungan keuangan yang luas dan dapat mengirim kokain melalui laut antar negara dan bahkan antar negara.”

“Jumlahnya memang kecil, namun kami telah mengeluarkan pesan yang jelas kepada para tersangka, bahwa mereka tidak boleh meremehkan pihak berwenang Indonesia dan kami serius dalam hal ini.”

Pihak berwenang menyebutkan sabu yang disita memiliki potensi nilai pasar sebesar 50 juta dolar Australia (Rp 540,73 miliar).

Martinus belum mau menjawab pertanyaan siapa yang memberi informasi kepada polisi hingga berujung pada penangkapan tersebut.

Baca juga: Perang Ekuador Melawan Geng Narkoba, 7 Keadaan Darurat

“Saya tidak akan menjawab secara spesifik karena ini masalah intelijen. Kami menjalin dialog dengan masyarakat lokal dan dengan otoritas asing seperti Malaysia dan Singapura untuk menjaga tanah kami dari ancaman narkotika,” ujarnya.

Badan Narkotika Nasional Indonesia menyatakan pihaknya bekerja sama dengan Kepolisian Federal Australia (AFP), namun bukan Australia yang memberikan informasi tersebut.

Juru bicara AFP menolak berkomentar.

Australia adalah pengguna sabu per kapita tertinggi, dan juga bersedia membayar harga tertinggi.

Tidak jelas dari mana obat tersebut berasal, namun Myanmar disebut-sebut sebagai pemasok utama setelah negara tersebut mengalami kudeta tiga tahun lalu, dan kemudian menjadi pusat pemalsuan dan aktivitas kriminal.

Baca juga: Thailand Sita 1 Ton Sabu, Salah Satu Penyitaan Narkoba Terbesar

Dibuat oleh Erwin Renaldi dari ABC News Dengarkan berita terbaru dan pilihan berita kami langsung di perangkat seluler Anda. Pilih berita yang ingin Anda akses Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top