Rangkuman Hari Ke-882 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Sisi China | Bom Mobil di Moskwa

virprom.com – Perang antara Rusia dan Ukraina memasuki hari ke-882 pada Rabu (24 Juli 2024) dan ditandai dengan ledakan bom mobil di Moskow yang melukai tentara Rusia.

Pada saat yang sama, Tiongkok terus menjadi mediator dalam perang tersebut, namun para ahli percaya bahwa ada sisi lain dari niat Beijing.

Mengutip kantor berita AFP, berikut rangkuman perang baru-baru ini antara Ukraina dan Rusia.

Baca juga: Menlu Kuleba: Kita Harus Bicara Langsung dengan China untuk Mengakhiri Perang Rusia dan Ukraina 1. Kedua Sisi China

Selama lebih dari dua tahun perang antara Rusia dan Ukraina, Tiongkok telah mencoba menjadi penengah.

Beijing beberapa kali mengirimkan utusan khusus Li Hui ke Eropa, dan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba berkunjung pada Selasa (23 Juli 2024) hingga Jumat (26 Juli 2024).

Namun, sebagai sekutu politik dan ekonomi terdekat Rusia, Tiongkok juga dituduh menyediakan senjata dan peralatan untuk militer Moskow.

Baca lebih lanjut di sini. 2. Sebuah bom mobil di Moskow

Ledakan bom di Moskow pada Rabu pagi (24 Juli 2024) melukai komandan militer Rusia Andrei TorgaĊĦov.

Kantor berita negara Rusia TASS melaporkan bahwa pejabat pemerintah mengatakan bom itu dimaksudkan untuk membunuh orang.

Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, beberapa tentara Rusia dan loyalis Kremlin menjadi sasaran bom mobil.

Baca lebih lanjut di sini.

Baca juga: Pria Jepang Tewas di Ukraina Melawan Rusia 3. Menlu China Bertemu Menlu Ukraina

Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi bertemu dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di Guangzhou pada Rabu (24 Juli 2024).

Kantor berita Tiongkok Xinhua melaporkan pertemuan tersebut tetapi tidak memberikan rincian.

Kuleba mengatakan pada hari yang sama bahwa penting bagi Tiongkok, yang merupakan sekutu dekat Ukraina dan Rusia, untuk berbicara langsung tentang mengakhiri perang di Ukraina.

Baca lebih lanjut di sini. 4. “Rusia tidak memiliki niat untuk merundingkan diakhirinya perang”

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan kepada Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada Rabu (24 Juli 2024) bahwa Rusia tidak memiliki niat baik untuk merundingkan diakhirinya perang.

Hal itu diungkapkan Kuleba usai berangkat ke China pada Selasa (23/7/2024) untuk berdiskusi dengan sekutu terpentingnya, Rusia.

Tiongkok telah mengambil sisi netral dalam konflik antara Rusia dan Ukraina dan mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk mengakhiri konflik adalah dengan membawa Kiev dan Moskow ke meja perundingan.

Baca lebih lanjut di sini. Dengarkan berita terbaru dan cerita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top