Pengembang Aceh Curhat Sulit Dapat Pinjaman, Dirut BTN Bilang Begini

JAKARTA, virprom.com – Pengembang perumahan di Provinsi Aceh mengaku kesulitan mendapatkan pinjaman untuk mengembangkan perumahan bersubsidi.

Karena tidak ada bank tradisional di Aceh, maka hanya bank syariah yang boleh beroperasi.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Nixon LP Napitupulu mengatakan, keputusan pembukaan kembali bank tradisional di Aceh berada di tangan Pemerintah Provinsi Aceh.

“Sebenarnya saya dengar ada masyarakat di Aceh yang ingin membuka kembali banknya, bukan hanya syariah,” ujarnya. Tapi saya kira kami akan menyerahkannya kepada pemerintah Aceh karena mereka sudah memintanya sebelumnya.” Hal itu disampaikannya pada Konferensi Kerja Nasional Apercy 2024 di Hotel Palman Central Park, Grogol, Jakarta Barat, Selasa (23/7/2024).

Sementara BTN hadir di Aceh melalui BTN Syariah untuk melayani pengembang dan masyarakat yang ingin mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Namun bank syariah sulit menerima permohonan pembiayaan karena terkendala regulasi dan pembatasan.

Baca Juga: Pengembang berharap kenaikan PPN bisa ditunda hingga 12%

Nixon yakin ke depan, jika BTN Syariah resmi menjadi Bank Umum Syariah (BUS), maka proses pembiayaan KPR akan lebih fleksibel bagi pengembang dan konsumen.

Nixon menambahkan, “Hari ini kami akan mengembangkan BTN Syariah di Aceh. Nanti kalau BTN Syariah lepas landas, mungkin Acehda akan lebih besar lagi dari sekarang.”

Sebelumnya, Ketua Pengurus Daerah Persatuan Real Estat Indonesia (DPD REI) Aceh Zulkifli HM Juned mengatakan bank syariah dinilai bukan penopang terbaik dalam pembiayaan proyek perumahan bersubsidi, khususnya bagi keluarga berpenghasilan rendah (MBR) di Tanah Rencong.

Ia mengatakan dalam keterangan tertulis, Senin (22/07/2024): “Jumlah bank pembangunan yang melayani sistem pembiayaan pembangunan perumahan bersubsidi di Aceh sangat terbatas, hanya bank syariah.”

Menurut Zulkifli, pengembang mengakali keterbatasan daya dukung lembaga perbankan dengan mengarahkan permohonan dana operasional langsung ke bank tradisional di Sumut.

Dikatakannya, “Saat ini, di antara 150 perusahaan anggota REI Aceh, terdapat puluhan pengembang yang telah melakukan pembiayaan usaha dari bank tradisional yang beroperasi di Medan.

Terdapat tiga bank syariah di Aceh yang memiliki skema pembiayaan properti khusus perumahan bersubsidi, yaitu Bank BTN Syariah, Bank Indonesia Syariah (BSI) dan Aceh Syariah.

Pinjaman tidak akan disetujui jika kinerja ketiga bank syariah tersebut dinilai buruk.

“Bank syariah di Aceh sangat selektif dalam memilih calon debitur, sehingga banyak mitra usaha yang tidak memiliki akses terhadap pembiayaan kredit,” lanjutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top