Mengenal Sosok dan Pemikiran Paus Fransiskus

KARDINAL Jorge Mario Bergoglio adalah orang yang relatif tidak dikenal ketika ia terpilih menggantikan Paus Benediktus XVI pada tahun 2013.

Fransiskus, nama yang kemudian diadopsi oleh Kardinal Bergoglio ketika ia terpilih sebagai Paus, adalah orang Amerika Latin pertama dan Yesuit pertama yang memimpin Gereja Katolik Roma.

Jesuit adalah anggota Serikat Yesus (SJ), sebuah ordo religius dalam Gereja Katolik yang didirikan oleh Santo Ignatius dari Loyola pada tahun 1540. Mereka dikenal karena komitmennya terhadap pengajaran dan penelitian serta misi Jesuit di banyak belahan dunia. Mereka menjalankan sekolah, universitas dan institut pendidikan tinggi di banyak negara.

Baca juga: Paus Fransiskus adalah teladan bagi umat dan semua agama

Terpilihnya Paus Fransiskus sebagai paus ke-266 mengejutkan para pengamat yang mengharapkan Paus yang lebih muda. Paus Fransiskus berusia 76 tahun ketika dia terpilih.

Ketika terpilih, ia mendapat banyak dukungan dari kaum konservatif dan reformis di gereja, karena ia dianggap memiliki pandangan konservatif (ortodoks) tentang seks, namun liberal dalam masalah sosial.

Para pendukungnya menyukai “gayanya” (akal sehat) dan tekadnya untuk mereformasi Kuria (Kantor Vatikan), memberantas korupsi di Bank Vatikan, dan mengungkap kengerian pelecehan seksual terhadap anak-anak di dalam Gereja.

Empat tahun setelah menduduki kursi kepausan, jajak pendapat menunjukkan bahwa Paus Fransiskus memiliki peringkat popularitas, baik di kalangan umat Katolik maupun di kalangan agama lain. Saat ini, lebih dari 18,5 juta orang mengikutinya di X (sebelumnya Twitter).

Namun kesediaannya untuk mengatasi masalah ini secara langsung telah menimbulkan pertentangan yang semakin besar, baik di dalam maupun di luar Vatikan. Kritikus sosial

Menurut koresponden BBC di Roma, David Willey, pagi hari setelah dia terpilih, paus baru meninggalkan Kota Vatikan dengan mobil SUV untuk berdoa di basilika Roma.

Dalam perjalanan pulang ke Vatikan, dia bersikeras untuk membayar tagihan pertamanya di sebuah hotel pendeta di pusat Italia. Hal itu langsung menunjukkan gaya kepemimpinannya dalam kepausan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top