Muhadjir: Tak Semua Korban Judi “Online” Bisa Terima Bansos, Itu Pun Baru Usulan Pribadi

JAKARTA, virprom.com – Penjabat Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pemberian bantuan sosial (bansos) kepada korban perjudian online hanya sebatas usulan pribadi.

Pernyataan tersebut belum dibicarakan dengan kementerian/lembaga terkait, khususnya yang tergabung dalam Satgas Pemberantasan Judi Online.

Masih (belum dibahas). Itu usulan saya, kata Muhadjir saat dihubungi virprom.com, Jumat (14-06-2024).

Baca Juga: Diam-diam Temukan Satgas Judi Online yang Ditugaskan Menko Polhukam, Siapa Saja di Sana?

Menurut Muhadjir, tidak semua korban perjudian online bisa masuk dalam Daftar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan mendapat manfaat sosial dari pemerintah.

Pemerintah akan terus mencermati kondisi keuangan mereka yang terkena dampak perjudian online, apakah memenuhi syarat untuk menerima manfaat sosial.

Kalaupun jadi korban tapi tidak memenuhi syarat untuk mendapat pertolongan, misalnya keluarga masih kaya ya atau tidak, kata Muhadjir.

Muhadjir lantas menyinggung pidato Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Hadi Tjahjanto yang memperkirakan 80 persen korban perjudian online berasal dari masyarakat kelas menengah.

“Jika kecurigaan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan itu benar, berarti banyak keluarga yang miskin atau jatuh miskin karena ada anggota keluarganya yang terlibat perjudian,” kata Muhadjir.

“Yang terlibat perjudian tetap harus diproses hukum. (Sebaliknya) keluarga korban, masyarakat miskin dan masyarakat miskin harus dibantu,” ujarnya.

Baca juga: Menko PMK Sebut Judi Online, Tapi Korbannya Diberi Bansos

Seperti disebutkan sebelumnya, Muhadjir Effendy membuka kemungkinan bagi korban perjudian online untuk masuk DTKS untuk menerima bantuan sosial (bansos). Hal itu disampaikan Muhadjir menanggapi perjudian online yang semakin marak di masyarakat.

“Kita banyak memberikan advokasi kepada korban perjudian online, misalnya kemudian kita tambah DTKS untuk mendapatkan bansos,” kata Muhadjir di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (13/6/2024).

Pihaknya juga menyarankan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk melakukan pembinaan terhadap korban perjudian online yang menderita gangguan jiwa.

Muhadjir mengatakan perjudian online memang memiskinkan masyarakat. Oleh karena itu, korban perjudian online berpotensi menjadi masyarakat miskin baru.

Masyarakat miskin juga bertanggung jawab terhadap pemerintah.

“(Akibatnya) banyak yang jadi miskin lagi, itu tanggung jawab kita Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan,” ujarnya.

Mantan Menteri Pendidikan ini tak memungkiri bahwa perjudian online sangat diminati masyarakat.

Baca juga: Ini Kata Menko Airlang Soal Usul Korban Judi Online Harus Dapat Tunjangan Sosial

 

Korbannya tidak hanya berasal dari kalangan menengah dan komunitas literasi, namun juga dari kalangan intelektual.

“Korbannya banyak sekali dan tidak hanya sektor sosial misalnya masyarakat bawah, tapi juga masyarakat atas termasuk akademisi, perguruan tinggi, masyarakat banyak juga yang terkena dampaknya,” ujarnya.

Perjudian online menjadi perhatian pemerintah hingga tempat kegiatan ilegal tersebut akhirnya ditutup dan dibentuk satuan tugas untuk memberantas perjudian online. Dengarkan berita dan rangkaian berita kami langsung dari ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top