Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk “Back Up” Data Sejak April, tapi Tak Direspons

JAKARTA, virprom.com – Direktorat Jenderal Imigrasi (Ditjen) mengaku mulai April 2024 mewajibkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyimpan data di Pusat Data Nasional (PDN).

Direktorat Jenderal Imigrasi meminta tidak kurang dari 800 informasi untuk mendukung Kominfo.

“Kami punya 800 dokumen, 200 di antaranya dari PDN. Oleh karena itu, kami menyurati Kementerian Komunikasi dan Informatika pada bulan April untuk meminta agar dilakukan lagi pada bulan April,” kata Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim dalam konferensi pers. . Wilayah Jakarta, Jumat (28/6/2024).

Namun Kominfo tidak menanggapi permintaan imigrasi tersebut.

BACA JUGA: Tak Mau Salahkan Siapa Pun Atas Kericuhan, Kepala Pariwisata: Bus Kota Tak Boleh Saling Berlintas

Oleh karena itu, Silmy meminta jajarannya memanfaatkan Pusat Data Keimigrasian (Pusdakim) untuk penyimpanan internal dan update secara berkala.

“Yang jelas kami minta salinannya pada bulan April (tanpa syarat penyimpanan data). Kami tidak mendapat jawaban. Makanya kami siapkan salinannya untuk Pusdakim,” kata Silmy.

Silmy mengatakan, pihaknya meminta agar data PDN disimpan oleh Kominfo karena setelah dilakukan pengecekan selama beberapa waktu, tidak ditemukan data yang seharusnya dikelola oleh PDN.

“Di situlah kami minta dicek untuk memastikannya, tapi baru kami ketahui beberapa saat setelah kami mengirimkan surat. Dugaan kami, cermin itu disediakan PDN. Kalau punya cermin, ditaruh di mana karena masih PDNS, kan? itu benar?

Baca juga: Imigrasi Sebut Layanan Paspor Visa Online Kembali 100%

Namun, kata dia, kendala penyimpanan data sudah teratasi melalui data internal yang tersimpan di Pusdakim.

Jadi, kini pelayanan imigrasi sudah berjalan 100% tanpa kendala apa pun.

“Hanya 190 dari 800 (dari penyimpanan PDN) yang bisa digunakan untuk memulihkan sedikit 7. Makanya kita pakai Pusdakim saja, biasa saja,” ujarnya.

Sekadar informasi, PDN sempat mengalami pemadaman sepekan lalu. Beberapa hari kemudian, diketahui bahwa kerusuhan tersebut disebabkan oleh serangan ransomware.

Salah satu instansi yang terdampak adalah Dinas Imigrasi.

Baca Juga: Migrasi Material ke Amazon Web, Yasona: Mantap, Tak Ada Rintangan Lagi

Pelayanan pariwisata di semua tingkatan, termasuk bandara, lumpuh total. Layanan atau sistem yang digunakan secara online terpaksa beralih ke manual. Dengarkan berita dan pilihan utama kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengunjungi saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top