Cegah Gagal Nanjak, Ini yang Harus Diperhatikan Sopir Truk

BLITAR, virprom.com – Pada Jumat (17/5/2024), sebuah gerbong ekspedisi yang membawa barang terjatuh ke sungai saat melintasi bendungan dan terbawa arus Sungai Semat, Desa Nagaringan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Kanit Penegakan Hukum Polres Blitar, Ipda, Angit Purba Sukma mengatakan, salah satu kejadian terjadi ketika batu yang membawa paket barang kiriman dari Surabaya gagal melewati tanjakan.

Para saksi melaporkan bahwa bahu tersebut muncul pada akhir pengekangan ibu namun gagal. Akhirnya truk terbalik, hilang kendali dan terjatuh ke sungai, kata Anggit, virprom.com, Sabtu (18/5/2024).

Akibat kecelakaan ini, empat orang yang merupakan pengemudi truk kampanye mengalami luka-luka.

Baca juga: Truk Ekspedisi di Blitar Jatuh ke Sungai, 4 Orang Luka-luka

Ahmed Wildon, peneliti senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), mengatakan ada beberapa faktor yang membuat truk tidak bisa menaiki kapal.

Pertama, kemiringan tidak bisa dipenuhi dengan kemiringan dengan derajat tanjakan tertentu, karena berkaitan dengan daya dukung dan beban serta gigi ekstrim yang dirancang ATPM, kata Wilden kepada virprom.com, Sabtu (18/5 /2024).

Selain itu, pengemudi mungkin salah menggunakan gigi transmisi, kata Wilda, karena torsi truk tidak maksimal.

Kemudian masalah pada beberapa komponen menimbulkan ketidakmungkinan pemasangan.

“Suspensinya bergesekan atau putus bantalannya karena terlalu lama masuk setengah gigi, yang biasa terjadi saat di jalan terjal atau macet,” kata Wilden.

Baca Juga: Titik Pantau Laik Kedua Longsor, Akses Padang-Solok Terputus

Wilda mengatakan, truk tersebut bisa mati lemas karena tidak mampu menahannya saat tersangkut di bagian atas dan menabrak bemper.

“Biasanya pada truk air over hydraulic (AOH), kaki pengemudi tidak bisa terus menerus menginjak pedal rem sehingga menimbulkan kebocoran udara.

Ada tindakan yang dapat diambil saat melintasi lereng untuk mencegah hal serupa terjadi lagi, kata Soni Susmana, direktur pelatihan di konsultan keselamatan Indonesia.

Baca Juga: Korelasi Mobil Jarang Dipakai Sebabkan Ban Bermasalah

“Pilihlah rute yang sesuai dengan kendaraan dan kemampuan pengemudi, minimal yang memiliki sedikit hambatan. Lakukan observasi jalan dan lingkungan terlebih dahulu dan jangan langsung melompat, pikirkan 2-3 kali kemungkinan terburuknya,” kata Soni.

Maka manfaatkanlah momen tersebut, agar tidak terjadi kemacetan akibat ekspektasi yang salah. Pada kondisi ini, tingkat kemiringan yang tidak sebanding dengan tenaga dan beban mesin menyebabkan mesin mati sehingga menyebabkan RPM turun dan mesin mati.

“Kalau terlalu jauh, remnya tidak berfungsi dan kendaraan jadi lepas kendali,” kata No. Dengarkan berita dan cerita terhangat pilihan kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran whatsapp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top