virprom.com – Prawira Harum Bandung mengalahkan tuan rumah RANS Simba Bogor pada laga pertama babak playoff Indonesia Basketball League (IBL) 2024. ,
Laga RANS Simba vs Prarawa Bandung berakhir dengan skor 66-81. Kompetisi tersebut akan dilaksanakan pada Kamis (11 Juni 2024) malam di gedung olah raga sekolah vokasi IPB. ,
Shooting guard Pravilla Bandung Brandon Francis tetap menjadi kontributor besar kemenangan sang juara bertahan. ,
Pemain asal Dominika itu mencetak 24 poin, 9 rebound, dan 3 assist. Pemain yang paling mendekati rekornya adalah Yudha Saputera dengan 21 poin, 3 rebound, dan 5 assist. ,
Baca Juga: Playoff IBL 2024: Prawira Bandung Modal Percaya Diri Tantang RANS
RANS Simba belum tampil bagus saat menghadapi Prawira sejak kuarter pertama. Mereka unggul 16 poin, 12-28. ,
Tim yang dilatih Thomas Roijakkers kemudian bangkit di kuarter kedua dan terus memperkecil ketertinggalan. ,
Pravilla hanya mencetak 11 poin di kuarter ini, namun tetap mempertahankan keunggulan 39-35. ,
Usai babak pertama, situasi kedua kubu kembali tegang. Pravilla mulai memainkan iramanya.
Pelatih Prawila Bandung David Singleton tampaknya kesulitan menjaga kebugaran pemainnya di tengah jadwal pertandingan yang padat. ,
Oki Wira Sanjaya dan RANS menyamakan skor menjadi 45-45 melalui tembakan tiga angka. ,
Baca Juga: Playoffs IBL 2024: Masuk 3 Besar, Prawira Bandung Tantang RANS
Usai menyamakan skor, pertahanan RANS tak stabil dan Pravilla memanfaatkan situasi untuk memimpin 53-52 di kuarter ketiga.
Di kuarter terakhir, RANS banyak melakukan kesalahan. Di sisi lain, Pravera Bandung yang kelelahan diuntungkan dengan banyaknya titik buka puasa. ,
Gambaran itu terlihat jelas pada statistik akhir pertandingan. Prawira mampu menciptakan 28 poin dengan cepat sedangkan RANS hanya berhasil 9 poin. Pada akhirnya Pravilla menang 81-66. ,
Baca Juga: IBL 2024: Kesatria Bengawan Solo VS Prarawa Bandung, Lanjutkan Taruhan Pertandingan
Kemenangan Pravilla diraih dengan susah payah. Pelatih David Singleton mengatakan timnya bermain bagus. ,
Pada kuarter kedua, Dave diketahui sedikit menyayangkan performa individualistis para pemainnya. Alhasil, lawan menemukan ritme kejar-kejaran. ,