Bagaimana Judi Memengaruhi Otak dan Siapa yang Rentan Kecanduan

virprom.com – Jumlah korban perjudian online terus menurun. Tidak sedikit orang yang menghabiskan tabungannya dan terlilit hutang karena kalah berjudi, bahkan hingga bunuh diri.

Menurut Kementerian Keuangan dan Penelitian (PPATK), sebanyak 3,2 juta orang di Indonesia akan bermain judi online pada tahun 2023.

Berjudi bukanlah kebiasaan buruk yang sedang populer belakangan ini, namun secara online kini siapapun bisa berjudi, kapanpun, dimanapun, bahkan remaja dan anak-anak.

Pendekatan perjudian yang sederhana memang memerlukan perhatian yang serius, bukan hanya karena orang akan mencobanya, namun banyak juga yang akan terjerumus ke dalam fase kecanduan.

Perjudian menjadi membuat ketagihan ketika pengguna melakukan kesalahan dan tidak memiliki kendali. Juga ketika seseorang berjudi, otaknya melepaskan dopamin, zat kimia yang membuat mereka bahagia.

Kebahagiaan ini mendorong perilaku berjudi, membuat orang tersebut ingin bekerja kembali agar merasa normal. Setiap kali mereka menang atau hampir menang, otak mendapat “peningkatan” dopamin lagi.

Baca Juga: Terlibat Judi Online, Sopir Terluka Akui Dirampok

Siapa yang paling mudah

Penelitian menunjukkan bahwa generasi muda, khususnya anak laki-laki dan remaja putra, merupakan kelompok yang paling rentan terhadap kecanduan narkoba.

Menurut American Psychological Association, orang-orang berusia awal 20-an adalah kelompok penjudi terbesar. Sekarang Anda bisa memulai dari yang kecil.

Anak-anak yang melihat orang tua atau kerabatnya berjudi di rumah juga akan berlatih dan cenderung mengalami kecanduan yang lebih serius.

Diperkirakan 96 persen orang dengan masalah perjudian memiliki setidaknya satu gangguan mental. Misalnya penyalahgunaan zat, kesulitan kontrol, emosi negatif dan stres.

Menurut direktur Laboratory for Behavioral Addictions, Shane Kraus Ph.D, orang yang memiliki uang lebih sedikit juga lebih cenderung berjudi karena akan mendapat imbalan saat menang.

Baca Juga: Biaya Judi Online Pegawai dan Mantan Pegawai KPK Hingga Rp 111 Juta

Gambar otak seorang penjudi

Untuk memahami bagaimana seseorang dapat mengembangkan kesalahan perjudian, para ilmuwan mencoba mengamati apa yang terjadi pada otak mereka.

Banyak penelitian menghubungkan perjudian dengan kondisi kesehatan mental yang berbeda dengan mereka yang tidak memiliki masalah perjudian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top