3 Penyakit yang Berisiko Ditularkan lewat Kolam Renang

virprom.com – Berenang menjadi kegiatan favorit banyak anak saat liburan sekolah. Apalagi saat cuaca sedang cerah. Meski demikian, kita tetap perlu berhati-hati saat berenang di kolam yang penuh pengunjung karena berpotensi menularkan penyakit.

Bahan kimia di kolam renang (seperti klorin dan brom) dapat membunuh banyak virus dan bakteri, namun ada berbagai mikroba yang dapat hidup di dalam air.

“Kita bisa sakit jika berenang di air yang terkontaminasi kuman. “Selain itu, seseorang bisa sakit jika bersentuhan dengan bahan kimia yang digunakan di kolam renang atau menghirup uap kimia yang berubah menjadi gas di udara,” kata Jason Koons, direktur program kesehatan akuatik CDC AS.

Berikut tiga penyakit yang biasa menyebar di kolam renang dan langkah yang bisa kita lakukan untuk mengurangi risikonya.

Baca juga: Apa jadinya jika Anda memutuskan untuk buang air kecil di kolam renang

1. Penderita diare disarankan untuk tidak mandi. Jutaan cacing bisa masuk ke dalam air saat seseorang mengalami diare. Orang lain dapat tertular jika menelan air kolam yang terkontaminasi.

Partikel kecil kotoran yang masih menempel di tubuh penderita diare dapat mencemari air kolam.

Menurut Koons, jenis kuman penyebab diare antara lain cryptosporidium, norovirus, giardia, shigella, dan E.coli.

“Tergantung agen penyebabnya, kita bisa mengalami gejala diare, mual, pusing, muntah, demam, atau sakit perut setelah terpapar kuman,” ujarnya.

Ada standar penggunaan klorin di kolam renang untuk membunuh kuman dan bakteri. Namun, seseorang masih bisa terpapar karena klorin membutuhkan waktu untuk membunuh kuman sepenuhnya, kata Dr. Jessica Lum, pakar penyakit menular di Cleveland Clinic.

Selain itu, Cryptosporidium juga kebal terhadap klorin hingga tujuh hari. Orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah sangat berisiko terkena infeksi kripto.

Baca juga: Bagaimana cara mengobati diare pada anak? Berikut informasinya…

2. Infeksi Telinga Perenang Telinga perenang adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri ketika air kolam tersangkut di telinga bagian luar.

Ketika air terendam dalam jangka waktu lama, lapisan pelindung kulit akan rusak dan menciptakan lingkungan basah bagi bakteri untuk berkembang biak.

Infeksi ini biasanya menyerang anak-anak dan tidak menyebar antarmanusia. Gejala infeksi meliputi nyeri, gatal, kemerahan dan bengkak.

3. Batuk dan Iritasi Mata Iritasi dapat terjadi ketika klorin di kolam berubah menjadi bahan kimia yang mengiritasi bila dikombinasikan dengan keringat, urin, dan feses.

Saat kita mencium bau klorin di kolam, kita bisa mencium bau bahan kimia menjengkelkan yang berubah menjadi gas di udara.

Baca Juga: Bolehkah Penderita Asma Berenang? Berikut faktanya…

Kloramin yang mengiritasi dapat menyebabkan mata merah dan gatal, ruam, iritasi hidung, dan batuk.

Oleh karena itu, disarankan untuk berkumur sebelum masuk kolam dan menghindari buang air kecil di kolam renang.

Kloramin dapat terbentuk dari urin, keringat, kosmetik yang dipakai, serta klorin. Selain itu, kloramin juga dapat menurunkan jumlah klorin sehingga efektif membunuh mikroba.

  Dengarkan berita terkini dan berita pilihan langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top