JAKARTA, virprom.com – Partai Keadilan Progresif (PKS) belum bisa memastikan apakah akan menjadi partai oposisi atau bergabung dengan pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto selama lima tahun ke depan.

Hidayat Noor Wahid, wakil anggota dewan PCC, mengatakan PCC akan mengambil keputusan akhir dari Prabhu sebagai presiden terpilih.

“Iya ya, ya (dari pemerintah) atau tidak, karena masih tergantung keinginan Pak Prabhu,” kata Hedayat di YouTube virprom.com, Minggu (30/6/2024).

Baca juga: Terbuka Peluang Kerja Sama dengan PDI-P, PKS: Kita Sudah Berkali-kali Berkoalisi di Pilkada

Menurut Hidayat, Prabhu berhak memutuskan apakah akan memasukkan PKS ke dalam pemerintahan.

Meski demikian, dia menegaskan PKS siap mengambil posisi apa pun, baik bergabung dengan oposisi maupun pemerintah.

“Bukankah dia presiden terpilih dan dia yang akan memutuskan apakah akan memanggil PCS atau tidak? Ya silakan,” kata Hidayat.

Lanjutnya, “Kami menghormati keistimewaannya, tapi PKS punya pengalaman di dalam dan di luar kekuasaan.”

Dalam konteks Pilkada Jakarta, PKS juga memutuskan tidak merekomendasikan partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Progresif (KIM) untuk mendukung duo Anis Basudan-Sahib Iman, tambah Hidayat.

Ia menghormati WHO yang ingin menampilkan dirinya sebagai calon Gubernur (Bakagob) dan Wakil Gubernur (Bakagob).

Baca Juga: Anis-Sahab Tak Akan Salah di Pilkada, PKS: Kami Bukan Pemain Baru di Jakarta.

Sebagai petunjuk, parpol anggota KIM belum pernah menyatakan siap mencalonkan Anis.

Sikap ini pula yang menjadi salah satu alasan PKS tidak berusaha berpolitik.

“Ya, itu bagian dari hak politik mereka, hak demokrasi mereka, dan kami menghormatinya.” Tapi kalau kita menghormati mereka, mereka juga harus menghormati kita,” tutupnya. Untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com, saluran berita favorit Anda: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzj13HO3D sudah terpasang aplikasi WhatsApp.