Utang Rp 120 Juta Untuk Gelar Pesta Pernikahan, Pemuda Ini Menyesal

KUALA LUMPUR, virprom.com – Azizul (30), pemuda asal Malaysia, baru-baru ini mengaku menyesal menghabiskan banyak uang untuk pernikahannya.

Seperti dilansir Harian Metro Malaysia, Jumat (5/7/2024), Azizul mengaku tak punya pilihan selain mengambil pinjaman sebesar 35.000 (sekitar 121 juta rupiah) untuk menutupi biaya hari bahagianya.

“Saya ingin menikah setahun lagi. Karena saya tidak punya tabungan finansial, pilihan apa yang saya punya?” jelasnya.

Baca juga: Pria Ini Bikin Website Eksklusif untuk Permalukan Maskapai yang Sering Kehilangan Koper

Ia mengaku memiliki gaji sebesar 2.850 ringgit Malaysia (sekitar 9,8 juta rupiah) per bulan.

“Gaji bulanan yang saya peroleh hanya 2.850 ringgit Malaysia. Bagaimana dengan kebutuhan bulanan yang harus dipenuhi?” kata Azizul.

Membayar sewa rumah, cicilan mobil, tagihan telepon, biaya makan dan minum merupakan berbagai kewajiban yang harus Anda hadapi setiap bulannya.

Pria asal Alor Setar, Kedah ini menyayangkan, seharusnya ia sudah mulai menabung jauh-jauh hari agar tak terlilit utang.

“Saya tahu keputusan yang saya ambil (berhutang) itu salah. Seharusnya saya rajin menabung. Saya kira kalau saya rajin menabung sedikit, saya akan punya cukup untuk pengeluaran saya,” jelasnya.

Selain itu, kata Azizul, dana yang tersedia bisa digunakan jika terjadi sesuatu atau untuk keperluan darurat.

Ia mengatakan pengelolaan keuangan saat ini berarti sangat berhati-hati di masa depan.

“Saya berharap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi pada saya di kemudian hari,” ujarnya.

Baca Juga: Meski Putus, Pria Ini Marah dan Merampas Ponsel Mantan Pacarnya Usai Melihatnya Bersama Pria Lain

Sementara itu, pemuda asal Malaysia lainnya, Mohammad (26), mengaku membeli mobil tersebut secara kredit.

Pekerja swasta tersebut mengaku membeli mobil Honda Civic seharga 100.000 ringgit Malaysia (sekitar 347 juta rupiah) untuk menarik perhatian teman-temannya.

“Saat saya membeli Honda Civic ini, saya tunjukkan kepada teman-teman yang lain,” jelasnya.

“Tetapi yang terjadi justru sebaliknya. Baru setelah saya membeli mobil, saya menyadari bahwa saya tidak mampu lagi membayar pinjaman bulanan,” kata Mohamed.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top