Osteoporosis

virprom.com – Penyakit tulang keropos (osteoporosis) yang sering terdengar di masyarakat merupakan suatu kondisi dimana kepadatan tulang menurun sehingga menyebabkan massa tulang menjadi rendah dan tulang menjadi rapuh.

Penurunan kepadatan tulang ini terjadi akibat ketidakseimbangan antara pengendapan dan penyerapan mineral di jaringan tulang.

Hal ini menyebabkan ukuran rongga pada tulang semakin membesar (biasanya berupa rongga kecil seperti ubin) sehingga mengurangi kekuatan dan kepadatan tulang. Bertambahnya ukuran rongga tulang menyebabkan bagian luar tulang melemah dan menipis.

Baca juga: Cara Mencegah Osteoporosis di Usia Muda

Kondisi ini menyebabkan pasien penderita osteoporosis berisiko tinggi mengalami patah tulang mendadak saat beraktivitas (berdiri, berjalan, membungkuk).

Osteoporosis dapat terjadi di berbagai bagian tulang, namun osteoporosis biasanya terjadi pada tulang panggul, tulang belakang, dan pergelangan tangan.

Penderitanya umumnya tidak menyadari atau merasa tulangnya melemah hingga mengalami cedera yang berujung pada patah tulang, itulah sebabnya osteoporosis juga sering disebut sebagai “silent disease”.

Di masyarakat, osteoporosis seringkali dianggap sebagai penyakit orang lanjut usia, namun nyatanya bisa dialami oleh siapa saja, karena beberapa faktor seperti gen, usia dan jenis kelamin dapat menyebabkan osteoporosis. jenis

Osteoporosis dibagi menjadi 2 berdasarkan penyebabnya, yaitu : Osteoporosis Primer Kondisi yang paling sering menyerang kelompok usia lanjut usia karena berkurangnya kemampuan tubuh dalam menjaga keseimbangan metabolisme tulang, dapat menyerang hampir semua kelompok umur karena penyebabnya adalah disebabkan. oleh penyakit lain yang mendasarinya atau penggunaan obat-obatan yang dapat mengurangi kepadatan tulang. gejala

Pada umumnya penderita osteoporosis stadium awal tidak menimbulkan gejala hingga terjadi cedera yang menyebabkan patah tulang.

Namun dirangkum Healthline dan Mayo Clinic, ketika kepadatan tulang menurun akibat osteoporosis, ada beberapa gejala yang sering muncul sebagai berikut: Sakit punggung akibat patah tulang belakang Kehilangan tinggi badan seiring berjalannya waktu Perubahan posisi (memendek), Tulang terlihat bengkok yang mudah pecah meski terkena benturan ringan. Gusi tampak mengecil Kekuatan genggaman menjadi lemah Kuku melemah dan mudah rapuh.

Dampak buruk dari osteoporosis adalah tulang mudah patah sehingga membuat penderitanya tidak dapat hidup mandiri dan mengganggu psikologi penderitanya.

Menurut WHO, 50 persen patah tulang pinggul pada penderita osteoporosis dapat menyebabkan kecacatan seumur hidup dan meningkatkan angka kematian.

Baca juga: Osteoporosis: Gejala, Penyebab, Cara Mencegah Penyebabnya

Rangkuman dari Mayo Clinic, osteoporosis terjadi akibat menurunnya kemampuan tubuh dalam meregenerasi tulang sehingga menyebabkan kepadatan tulang menurun.

Kepadatan tulang mencapai puncaknya ketika seseorang berusia akhir 20-an, dan mulai menurun ketika mencapai usia 35 tahun.

Seiring bertambahnya usia, tulang rusak lebih cepat dibandingkan pembentukannya kembali. Kerusakan yang berlebihan dapat menyebabkan osteoporosis. Faktor risiko

Menurut Mayo Clinic, wanita cenderung lebih berisiko terkena osteoporosis dibandingkan pria, terutama setelah menopause.

Berikut beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis: Mengonsumsi obat-obatan, seperti: – kortikosteroid jangka panjang – obat anti kejang – obat untuk mengatasi penyakit refluks lambung – obat kanker – penolakan transplantasi Perubahan hormonal, seperti: – penurunan ; kadar hormon estrogen pada wanita – hipertiroidisme – terlalu banyak mengonsumsi obat hormon tiroid – masalah kelenjar paratiroid – kelenjar adrenal yang terlalu aktif Faktor pola makan, antara lain: – kekurangan asupan kalsium dan vitamin D – mengalami gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia a. riwayat operasi saluran cerna Kondisi medis atau penyakit lain, seperti: – penyakit celiac – penyakit radang usus – penyakit ginjal – penyakit liver – kanker – multiple myeloma – rheumatoid arthritis Gaya hidup, antara lain: – kurang aktif dan jarang berolahraga – sering mengonsumsi alkohol dan merokok berlebihan

Baca juga: Apakah susu efektif mencegah osteoporosis? Diagnosa

Menurut Everyday Health, dokter akan menilai faktor risiko pasien untuk mendiagnosis osteoporosis dan melakukan tes kepadatan mineral tulang (BMD) atau kepadatan tulang.

Tes kepadatan tulang yang paling umum adalah dual energy X-ray absorptiometry (DEXA). Pemindaian ini mirip dengan sinar-X, sehingga tidak menimbulkan rasa sakit dengan jumlah radiasi yang sangat minimal.

Umumnya tes ini dilakukan untuk memeriksa tingkat kepadatan tulang tulang belakang, pinggul, atau pergelangan tangan pasien. pemeliharaan

Dirangkum Mayo Clinic dan Healthline, tidak ada obat untuk osteoporosis, namun pengobatan yang tepat dapat membantu melindungi dan memperkuat tulang.

Pengobatan juga ditujukan untuk memperlambat kerusakan tulang pada tubuh penderitanya, bahkan beberapa pengobatan dapat merangsang pertumbuhan tulang baru.

Berikut beberapa pengobatan bagi penderita osteoporosis: Obat-obatan yang dapat meningkatkan kepadatan tulang, seperti: a. Bifosfonat, untuk mencegah pengurangan massa tulang. Denosumab, obat antibodi monoklonal yang dapat diberikan melalui suntikan. Terapi Hormon Obat-obatan yang dapat meningkatkan pembentukan tulang, seperti: a. Teriparatide, diberikan melalui suntikan untuk merangsang pertumbuhan tulang baru. Abaloparatide, hanya dapat diminum selama dua tahunc. Romosozumab, obat terbaru yang disetujui FDA untuk mengobati osteoporosis pada wanita pascamenopause yang berisiko tinggi mengalami patah tulang. Konsumsi makanan atau suplemen tambahan yang mengandung kalsium dan vitamin D.

Sekadar informasi penting, penggunaan obat di atas hanya boleh dilakukan sesuai resep dokter.

Baca juga: 3 Jenis Olahraga untuk Mencegah Pencegahan Osteoporosis

Dikutip dari WebMD, berikut beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko osteoporosis: Lakukan olahraga angkat beban dan olahraga untuk menjaga kekuatan tulang dan latihan keseimbangan agar tidak mudah terjatuh, seperti: – naik tangga – aerobik . – push-up – squat – jogging – Yoga Penuhi asupan kalsium dan vitamin D, untuk menjaga kekuatan tulang Berhenti merokok Jaga berat badan ideal.

Baca juga: 8 Penyebab Osteoporosis dan Faktor Risikonya Dengarkan berita dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top