Pemerintah Korea Selatan Tak Akan Menghukum Dokter yang Mogok

SEOUL, virprom.com – Pemerintah Korea Selatan, Senin (8/7/2024), mengumumkan tidak akan menghukum ribuan dokter yang melakukan aksi mogok.

Hal ini dilakukan untuk memecahkan kebuntuan selama berbulan-bulan mengenai reformasi pelatihan medis yang melanda rumah sakit.

Sekitar 12.000 dokter junior telah melakukan pemogokan sejak bulan Februari untuk memprotes peningkatan pendaftaran sekolah kedokteran sebelumnya.

Baca Juga: Korea Selatan Menutup Produsen Baterai Lithium

Pemerintah mengatakan hal itu akan menyelesaikan masalah rasio dokter per penduduk yang paling rendah di antara negara-negara maju.

Para dokter mengatakan reformasi ini akan merugikan kualitas pelayanan, namun para pendukung rencana tersebut menuduh reformasi tersebut berupaya melindungi gaji dan status sosial.

Pemerintah telah mundur dari skala reformasi, yang awalnya diperkirakan akan menyebabkan universitas menerima lebih dari 2.000 mahasiswa kedokteran setiap tahunnya.

Namun atas permintaan dokter peserta pelatihan, kebijakan tersebut ditolak.

Pemogokan terus berlanjut, dengan rumah sakit membatalkan operasi dan perawatan penting serta kelompok pasien mengadakan protes yang menyerukan kedua belah pihak untuk mengakhiri konflik.

Menteri Kesehatan Cho Kyo Hong mengatakan pada konferensi pers, “Mempertimbangkan situasi di lapangan dan persyaratan industri medis, pemerintah telah memutuskan untuk tidak mengambil tindakan administratif terhadap semua dokter peserta pelatihan, terlepas dari apakah mereka sudah mulai bekerja atau belum. ” dikutip AFP.

Pemerintah sebelumnya mengumumkan akan menangguhkan izin medis bagi para dokter yang mogok, sehingga membuat marah badan-badan industri.

Keputusan ini diambil karena kepentingan masyarakat dalam mengurangi kesenjangan layanan medis bagi mereka yang sakit parah, dibandingkan meminta pertanggungjawaban dokter yang melakukan pelanggaran.

Selain itu, pemerintah pada bulan Mei memutuskan untuk meningkatkan kuota penerimaan sekolah kedokteran menjadi sekitar 1.500 pada tahun 2025.

Baca juga: 20 Orang Tewas dalam Kebakaran Pabrik Baterai di Korea Selatan

Hal ini akan memecahkan masalah kekurangan dokter dan cepatnya penuaan penduduk.

Beberapa dokter senior ikut serta dalam pemogokan tersebut, namun protes yang berlangsung selama berbulan-bulan ini tidak meluas seperti yang diancam oleh beberapa kelompok medis. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan langsung di ponsel Anda. Untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com, pilih saluran berita favorit Anda: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top