Waspada “Phishing” Mengatasnamakan BSSN Pakai Dalih Ransomware PDNS

virprom.com – Pasca kejadian serangan ransomware di Pusat Data Sementara Nasional (PDNS) 2 Surabaya, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengimbau masyarakat mewaspadai operasi phising tersebut.

Phishing merupakan upaya mengelabui korbannya agar mencuri informasi pribadi, seperti nomor rekening bank, password, dan nomor kartu kredit. Phisher berpura-pura menjadi pihak resmi, misalnya dari bank, permintaan pembayaran online, dll.

Proses ini dilakukan melalui berbagai media seperti email, media sosial, panggilan telepon, SMS atau dengan memanipulasi jiwa korban melalui teknik rekayasa sosial.

Baca juga: BSSN Ungkap Kronologi Serangan Ransomware PDNS, Peretasan Bermula dari Windows Defender

Kemudian, di tengah peristiwa ransomware di PDNS 2, BSSN menemukan metode internet phishing yang mengatasnamakan pihaknya.

“Waspadalah terhadap upaya phishing yang mengatasnamakan BSSN! Upaya phishing atau penipuan saat ini banyak beredar di dunia maya dengan tujuan memperoleh informasi penting yang sensitif dari kami, seperti informasi kartu kredit, dengan cara berpura-pura menjadi wali dengan menyamar sebagai suatu lembaga,” demikian bunyi BSSN yang disebarkan. Catatan. melalui media sosial Instagram dengan handle @bssn_ri.

Contoh phising yang diunggah pada akun Instagram BSSN adalah BSSN dengan alamat email [email protected]. Email tidak dikirim oleh BSSN.

Badan yang dipimpin Hansa Suborin itu kemudian mengimbau masyarakat mewaspadai pesan email yang mengatasnamakan BSSN. Selain email atau pesan singkat, BSSN juga mengingatkan bahwa phising juga bisa dikirimkan melalui situs palsu yang didesain menyerupai situs resmi.

Baca juga: 3 Cara Cek Link Berbahaya atau Tidak Agar Terhindar dari Malware dan Phishing

“Masyarakat diimbau untuk berhati-hati terhadap pesan email yang masuk, mengatasnamakan Badan Siber dan Sandi Negara, baik melalui email maupun media online,” lanjut BSSN.

Informasi resmi dari BSSN dapat dilihat melalui media sosial Instagram lembaga dan

BBSN juga menghimbau masyarakat untuk mengaktifkan fungsi anti spam, tidak mengklik link mencurigakan dan menginstal anti virus. PDNS diserang oleh ransomware Brain Cipher

Pusat Data Sementara Nasional (PDNS) 2 Surabaya milik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengalami serangan brain cipher ransomware pada Kamis (20/6/2024).

Ransomware sendiri merupakan program jahat (malware) yang mengunci data di komputer dengan enkripsi, kemudian mencoba memeras korbannya untuk meminta uang tebusan. Ransomware ini merupakan salah satu varian terbaru dari Lockbit 3.0.

Akibat penyerangan tersebut, tidak hanya banyak layanan yang terganggu, namun data 282 kementerian/lembaga dan pemerintah daerah di PDNS juga ditutup dan disandera para hacker.

Para peretas meminta uang tebusan sebesar $8 juta (sekitar Rs 131,2 miliar). Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan pemerintah tidak menghormati tuntutan para peretas.

“(Pemerintah) tidak akan (mengakomodasi tuntutan para peretas),” kata Bodi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 24 Juni 2024. Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top