Punya Uang Rp 265.000 Bisa Beli Tanah 150 Meter Persegi di Swedia

Penulis: Stephanie Höppner/DW Indonesia

Berlin, virprom.com – Beberapa negara Uni Eropa (UE) berupaya menghentikan urbanisasi dengan menawarkan properti murah di pedesaan hanya dengan beberapa euro.

Namun, harap pertimbangkan diskon khusus ini dengan cermat.

Harus diakui, jika dilihat sekilas, kota Götene di Swedia terkesan sepi dengan gedung-gedung apartemen berukuran besar. Kota berpenduduk 5.000 jiwa di barat daya Swedia ini menarik orang-orang dengan harga properti yang tidak ada duanya.

Baca selengkapnya: Swedia telah menandatangani undang-undang yang mengizinkan kakek-nenek merawat anak-anak

Alasannya adalah banyak properti di sini yang dijual dengan harga kurang dari satu krona Swedia per meter persegi.

Oleh karena itu, untuk luas 150 meter persegi, yakni ukuran rata-rata rumah satu keluarga, pembeli akan membayar kurang dari 15 euro atau sekitar Rp 265.000.

Harga yang sangat rendah ini ditetapkan untuk 30 properti yang telah ditinggalkan selama beberapa dekade. Tidak ada lagi yang tertarik membeli properti ini, meskipun kota ini terletak dekat dengan Danau Vänern yang terkenal. Götene di Swedia tiba-tiba mendapatkan popularitas

Penduduk setempat ingin menarik pembeli lagi dan merevitalisasi kawasan tersebut. Namun, ada satu syarat: pemilik baru berjanji akan membangun rumah di atas lahan yang dibeli dalam waktu dua tahun.

Penjualan awalnya agak lambat, padahal harganya sangat murah. Namun berkat video TikTok yang viral dan berbagai pemberitaan media berbahasa Inggris, kota ini mendapat banyak perhatian.

“Ada minat dari Eropa, Asia, khususnya India dan Pakistan, serta Amerika, Australia, dan bahkan Amerika Selatan,” kata Walikota Johann Mansson. Emigrasi dari Eropa

Götene di Swedia adalah contoh nyata pembangunan di seluruh Eropa selama beberapa dekade. Kaum muda pindah ke luar pedesaan karena sering kali tidak ada pekerjaan di sana dan kota-kota tampak lebih menarik.

Hal ini sering kali mengarah pada lingkaran setan mobilitas penduduk dan semakin rapuhnya infrastruktur. Laju migrasi harus melambat sebelum desa tersebut menjadi sepi.

Tren urbanisasi tampaknya terus berlanjut. Menurut Komisi Eropa, tingkat pertumbuhan kota pada tahun 2050 akan meningkat menjadi 83,7%. Saat ini, sekitar 74% penduduknya tinggal di kota kecil dan besar. populasi Uni Eropa.

Baca selengkapnya: Pesawat tempur Swedia mencegat jet militer Rusia yang melanggar wilayah udara ‘satu euro’ Italia

Juga di beberapa wilayah Italia, rumah telah dijual dengan harga sangat rendah sejak tahun 2008. Lelang dimulai dengan harga simbolis euro, dan rumah sering kali dijual seharga ribuan euro.

Sekitar 50 komunitas menawarkan apa yang disebut Casa a un Euro (House of One Euro) untuk merenovasi rumah-rumah terbengkalai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top