Bahas 5 RUU Kerja Sama Bidang Pertahanan, Menlu: Dunia Semakin Penuh Ketidakpastian

JAKARTA, virprom.com – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan kerja sama pertahanan dengan negara lain diperlukan untuk mendukung stabilitas nasional.

Hal itu disampaikan Retno dalam rapat kerja dengan Komisi I Republik Tajikistan yang membahas rancangan undang-undang persetujuan industri pertahanan dengan lima negara, antara lain India, Brasil, Kamboja, Prancis, dan Uni Emirat Arab.

Sekadar informasi, kerjasama ini semakin penting untuk terjalin karena dapat memperkuat stabilitas nasional Indonesia di dunia yang penuh ketidakpastian dan persaingan geopolitik yang ketat, kata Retno Senaiyan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (19/6/2024). ).

Baca Juga: Pemerintah dan Komisi Sepakat Bentuk Komisi Kerja Kaji Persetujuan Kerja Sama Pertahanan Indonesia dengan 5 Negara

Lebih lanjut dikatakannya, kerja sama ini dicapai dengan menghormati atau melaksanakan prinsip dasar Indonesia, yaitu politik luar negeri yang bebas dan aktif.

“Saya sudah tegaskan sebelumnya bahwa kerja sama ini bukanlah perjanjian pertahanan atau aliansi militer,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Retno menegaskan kerja sama dengan kelima negara tersebut tidak hanya terbatas pada bidang pertahanan saja.

Oleh karena itu, dari lima kerja sama dengan lima negara tersebut, bidangnya berbeda-beda, namun mencakup pertukaran kunjungan, dialog, kemudian peningkatan kapasitas, dan kerja sama di bidang iptek, ”ujarnya.

“Selain itu, beberapa negara mungkin membuka peluang pengembangan bersama dan pemasaran bersama,” lanjutnya.

Baca juga: Anggota Komisi I DPR Ancam Blokir Kementerian Komunikasi dan Informatika karena Izinkan Konten Pornografi X/Twitter.

Pada akhirnya, dia mengucapkan terima kasih karena seluruh fraksi di Komisi Pertama RHDR sepakat untuk melanjutkan pembahasan RUU tersebut di tingkat komisi kerja (Pancha).

Ia yakin pembahasan akan berjalan lancar dan melaju ke tahap berikutnya.

Diberitakan sebelumnya, komisi pertama RRC bersama Menteri Luar Negeri dan Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra menggelar rapat kerja membahas 5 proyek ratifikasi di bidang pertahanan dengan lima negara.

Hasil rapat permusyawaratan tersebut, seluruh Fraksi Komisi I PRB sepakat membahas lima rancangan undang-undang di tingkat komisi kerja.

Teuku Riefki Harsya, Wakil Ketua Komisi I RHDR yang memimpin rapat tersebut, meminta seluruh fraksi menentukan siapa yang akan bergabung dalam Pancha.

“Selain itu, kami juga melakukan serangkaian pertemuan dan mendengarkan tanggapan sembilan fraksi, termasuk kesepakatan rancangan DIM dan penjelasan DIM yang akan ditugaskan ke Panja ke depan, dilanjutkan dengan pembentukan komisi masing-masing GDR dan a komisi kerja di pemerintahan,” kata Teuku Riefki. . Berita terbaru. Tonton berita dan pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda. Kunjungi saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/ 0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan aplikasi WhatsApp sudah terinstal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top