Jakarta, Kompas. COM – Calon wakil presiden nomor urut 3 Mehmood MD akan kembali mengajar di universitas usai rangkaian Pilpres 2024.
Mahfoud mengatakan, menjadi guru merupakan salah satu cara dirinya memperbaiki proses hukum di Indonesia yang dirasa rusak.
“Saya kembali ke kampus dan tentunya yang utama adalah mengambil keputusan dengan benar. Sekarang proses pengambilan keputusan kita sedikit rusak,” kata Mahmoud di Posko Tuco Umar, Jakarta, Senin (6/9/2024).
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini menilai banyak indikator yang menunjukkan adanya pelanggaran proses hukum di Indonesia.
Baca Juga: Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik
Misalnya, menurut dia, tindakan pembuatan undang-undang (UU) hanya untuk memenuhi keinginan kepentingan segelintir pihak.
“Kalau bikin undang-undang itu sesuai selera elite karena kepentingan jangka pendek dan kepentingan kelompok kecil. Itu ada di undang-undang, jadi ditetapkan di undang-undang,” ujarnya.
Mahmood juga berpendapat bahwa terdapat peningkatan praktik intervensi di pengadilan ketika undang-undang yang diprotes masyarakat ditinjau kembali.
Mahmood mengatakan, jika undang-undang tersebut tidak disahkan karena adanya protes masyarakat, maka pengadilanlah yang akan bekerja, jadi mengesahkan undang-undang berarti membuat undang-undang dan menerapkan undang-undang di pengadilan.
Baca Juga: MD Mehmood tentang langkah-langkah pasca pemilu presiden: Ya kita lihat saja, semua perkembangan bersifat dinamis
Mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan ini menilai sistem politik di Indonesia juga perlu diperbaiki karena praktik berbagi jabatan sangat tidak berbahaya.
Mehmood menekankan kontrasnya narasi pembagian jabatan setiap kali rangkaian pemilu presiden berakhir.
Katanya setiap pemilu nanti, jabatan di tingkat menteri akan ditambah, ada lima pemilu, itu saja, menteri di negeri ini sudah banyak, politik tidak boleh sampai di level itu.
Baca Juga: Hasto Sebut Gunjar dan Mehfoud Bakal Dapat Tugas Baru dari Megawati
Sebelumnya, Sekjen PDI-P Hasto Christianto mengatakan Ketua Umum PDI-P Megawati Sukarnoputri akan memberi tugas baru kepada Mahmood.
Hasto mengisyaratkan Megawati membutuhkan sosok kharismatik yang berpengalaman di bidang reformasi hukum dan dikenal sebagai sosok antikorupsi serta berintegritas.
“Kita juga membutuhkan Pak Mahmud untuk memimpin Pak Mahmud, misalnya lembaga yang terkait dengan perjuangan demokrasi penentuan nasib sendiri rakyat,” kata Hasto dalam program Gaspol! virprom.com. Dengarkan berita terkini dan pilihan berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.