Dampak Kerusakan Jembatan Baltimore terhadap Rantai Pasokan AS

Sebuah kapal kontainer berbendera Singapura bernama Dali menabrak salah satu pilar Jembatan Francis Scott Key di Baltimore Selasa dini hari (26 Maret 2024). Kapal kargo itu panjangnya hampir sama dengan tiga lapangan sepak bola atau sekitar 300 meter. Pada hari kejadian, Dali mengalami perpindahan sekitar 96 juta kg. Saat itu, kapal tersebut sedang disewa untuk mengangkut barang untuk perusahaan Denmark, Maersk.

Jembatan berusia 47 tahun itu ambruk akibat benturan. Saat kejadian, ada 8 pekerja yang berada di jembatan tersebut. Dari jumlah tersebut, ada 2 orang yang selamat dan pihak berwenang hanya menemukan 2 jenazah. Empat pekerja lainnya diyakini tewas.

Kecelakaan tersebut diduga akibat matinya tenaga mesin kereta secara tiba-tiba.

“Beberapa menit sebelum kami mencapai jembatan, kereta kehilangan seluruh tenaganya, kereta kehilangan mesin dan tenaganya,” kata Clay Diamond, CEO dan penasihat umum American Airlines. Terjadi pemadaman listrik total.” Asosiasi Pilot.

Segalanya dilakukan untuk memperlambat kapal. Namun kapal bertabrakan dengan pilar jembatan. Kereta justru berbelok ke kanan dan bukannya melewati tengah jembatan, malah menabrak pilar.

Otoritas Maritim dan Pelabuhan Singapura membenarkan bahwa Dali kehilangan tenaga mesin.

Akibatnya (akibat pemadaman listrik sementara), kapal tidak dapat mempertahankan jalurnya dan bertabrakan dengan Jembatan Francis Scott Key, kata Singapura dalam sebuah pernyataan.

Jembatan Baltimore pada dasarnya adalah “terobosan kritis” dan tidak memiliki cadangan. Artinya, jika salah satu bagian rusak, kemungkinan besar akan menyebabkan runtuhnya sebagian atau seluruh jembatan. Meski demikian, Jennifer Homendy, Ketua Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS, mengatakan jembatan tersebut dalam kondisi baik saat terakhir kali diperiksa pada Mei lalu.

Jembatan Baltimore adalah salah satu dari 17.468 jembatan yang rusak parah di Amerika Serikat. Jumlah jembatan di AS sebanyak 615.000 unit.

Fokus pemerintah AS tetap pada pencarian sisa pekerja yang hilang. Diskusi tentang desain ulang akan menyusul.

“Ini akan memakan waktu,” kata Presiden Biden. “Masyarakat Baltimore dapat mengandalkan kami untuk mendampingi mereka di setiap langkah hingga pelabuhan dibuka kembali dan jembatan dibangun kembali.”

Salah satu jembatan truss terpanjang di Amerika Serikat

Jembatan ini dibangun untuk memudahkan lalu lintas dan memelihara Terowongan Pelabuhan Baltimore yang melayani jalur air. Pembangunan jembatan ini dimulai pada tahun 1972 dan selesai pada bulan Maret 1977 dengan biaya $110 juta.

Menurut Preservation Maryland, proyek ini merupakan pencapaian besar karena menghasilkan pembangunan salah satu jembatan truss terpanjang di Amerika.

Selama beberapa dekade, jembatan ini telah menjadi sarana transportasi penting bagi warga Maryland dan banyak pengemudi lain yang melakukan perjalanan di sepanjang Pantai Timur, terutama antara New York dan Washington DC. Sekitar 30.000 orang melintasi jembatan sepanjang sekitar 2 km setiap hari dan total volume lalu lintas dapat mencapai sekitar 11,3 juta kendaraan per tahun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top