Bukan Penderita Diabetes tapi Gula Darah Tinggi, Perlukah Khawatir?

virprom.com – Jika kita membuka media sosial, kita akan menemukan banyak influencer kesehatan yang membagikan tips diet atau olahraga yang dapat digunakan untuk mencegah kadar gula darah tinggi.

Berbagai tips ini bisa membuat kita bertanya pada diri sendiri, pentingkah menjaga kadar gula darah, meski kita penderita diabetes?

Sebelum kita mulai mengikuti berbagai pola makan yang dianjurkan, kita harus memahami terlebih dahulu fungsi gula darah (glukosa) dan cara pembentukannya dalam metabolisme tubuh.

Makanan yang kita makan dipecah menjadi nutrisi yang berbeda, seperti gula (glukosa), asam amino dan asam lemak.

Menurut konsultan endokrinologi yang berbasis di Singapura, Dr Andre Tan, glukosa akan digunakan untuk menghasilkan energi bagi tubuh atau disimpan sebagai cadangan.

Baca Juga: Berapa Kadar Glukosa Normal Pada Orang Dewasa?

“Insulin adalah hormon yang membantu mengangkut glukosa ke dalam sel tubuh untuk digunakan. Pada orang sehat, kadar gula darah meningkat setelah makan, tapi ini dikendalikan oleh sekresi insulin,” ujarnya

Namun, normal atau tidaknya kadar gula darah Anda naik setelah makan tergantung pada seberapa tinggi angkanya.

Bagi penderita bukan penderita diabetes, nilai ini tidak melebihi 140 mg/dl 90 menit setelah makan.

“Meskipun lonjakan kadar glukosa sesekali setelah mengonsumsi makanan manis, camilan, atau minuman adalah hal yang normal, orang sehat tanpa diabetes perlu menjaga pola makan seimbang,” kata ahli gizi Wong Hui Mei.

Selain itu, kadar gula darah dapat meningkat setelah mengonsumsi obat-obatan tertentu atau pada orang yang menderita penyakit serius atau infeksi.

Pra-diabetes

Namun, Anda harus mewaspadai seringnya lonjakan kadar gula darah karena dapat mengindikasikan risiko pra-diabetes atau bahkan diabetes.

Baca juga: Apa Itu Insulin dan Bagaimana Pengaruhnya Terhadap Kadar Gula Darah?

Naik turunnya kadar gula darah dimulai di pankreas, organ yang bertanggung jawab mensekresi insulin.

“Pankreas akan bekerja lebih keras untuk mengeluarkan insulin guna mengembalikan kadar glukosa menjadi normal,” kata Dr Chan Su Ling, konsultan endokrinologi.

Mekanisme ini melibatkan pengiriman sinyal ke hati, otot, dan sel lemak untuk menyimpan kelebihan glukosa sehingga sebagian beredar di darah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top