Kuatkan Ekonomi Biru melalui Kolaborasi Internasional, Kementerian KP Gandeng Universitas Terkemuka AS

virprom.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan RI (Kementerian KP) terus memperkuat rencana ekonomi biru dengan menjalin kemitraan internasional dengan universitas-universitas terkemuka di Amerika Serikat (AS). 

Program ini bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di bidang kelautan dan perikanan (MF), mendukung keberlanjutan dan mengembangkan perekonomian kelautan.

Dalam kunjungannya ke Amerika, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP), I Nyoman Radiarta bertemu dengan Case Western Reserve University (CWRU) dan Kent State University (KSU).

Hasil pertemuan tersebut menghasilkan berbagai kesepakatan yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan organisasi, serta pengembangan pendidikan, pelatihan dan informasi.

Baca juga: Tetap Netral, Presiden Agus Sarankan Militan Tak Terlibat Politik

Program Ekonomi Biru yang dicanangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan menjadi landasan diskusi yang dilakukan dalam kunjungan tersebut. 

Dalam kesempatan tersebut, Nyoman memperkenalkan program BPPSDM KP seperti Vocational Goes to Actor (VOGA) dan Smart Fisheries Village (SFV). 

“Mendukung program teknis Kementerian KP yang berbasis ekonomi biru, kami mengambil peran profesional dalam mempersiapkan insan-insan terbaik, progresif, dinamis, dan bertalenta internasional. Oleh karena itu, kami melaksanakan dua program pembangunan yaitu VOGA dan SFV. ,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima virprom.com, Jumat (24/5/2024).

VOGA bertujuan untuk mentransformasikan pendidikan profesional dengan mendirikan Institut Kelautan Indonesia (OII) yang mengintegrasikan seluruh aspek pendidikan tinggi sektor kelautan dan perikanan di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan kampus utamanya di Politeknik Ahli Bisnis Perikanan Jakarta. AUP), serta revitalisasi pelatihan dan sertifikasi kelautan dan perikanan serta mendorong peran penting penyuluh.

Baca Juga: Inovasi Daun Kelor Kurangi Stabilisasi Finansial, Konselor KB di Sumbawa Go Global

Sedangkan program SFV fokus pada pengembangan desa nelayan berbasis teknologi dan pengelolaan yang baik, yang bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan aset negara (PBA) dan dana masyarakat bukan pajak (PNBP). Kemitraan dengan CWRU

Asal tahu saja, ada lima proyek besar yang dibahas Njoman selama CWRU, yakni kolaborasi kajian sosial dan budaya, pembentukan International Partnership Program (IPP), pengembangan ekosistem bisnis, kuliah umum/webinar sumber daya kelautan dan pemantauan sumber daya kelautan. sumber daya. Peralatan universitas. 

Direktur Program Pascasarjana CWRU, Dr. Pada pertemuan antara Lee Hoffer dan Vanessa Hildebrand dari Ohio Wesleyan University, Nyoman membahas ide kolaborasi untuk mengukur dampak sosial dari mendidik anak-anak para pemain kunci dalam industri perikanan yang bersekolah di departemen pendidikan KP. keluarga.

Hal ini dilakukan sebagai studi kelayakan implementasi kebijakan program pendidikan bagi anak-anak anggota utama KP.

Baca Juga: Soal Kontroversi UKT, Fahira Idris Sebut Paradigma Perguruan Tinggi Perlu Direformasi.

Dalam hal pengembangan lingkungan bisnis lokal, Nyoman mengundang CWRU untuk membahas peluang bisnis dan membantu implementasi rencana bisnis di Departemen Pendidikan Kementerian KP. 

Beliau juga membahas mengenai rencana diadakannya kuliah umum atau webinar terkait sumber daya kelautan dan pentingnya biokimia bagi dosen KP dan taruna akademik. 

BPPSDM KP juga menyempatkan diri meninjau fasilitas universitas untuk mendapatkan inspirasi bagi pengembangan lembaga pendidikan KP di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top