Seberapa Berpengaruh Greta Thunberg?

Greta Tintin Eleonora Ernman Thunberg atau yang lebih dikenal dengan Greta Thunberg adalah seorang pemuda kelahiran Swedia pada tahun 2003 yang namanya dikenal di seluruh dunia karena kepeduliannya terhadap iklim global.

Pada Sabtu (4 Juni 2024), Thunberg ditahan dua kali oleh polisi Belanda saat menghadiri demonstrasi Extinction Rebellion di Den Haag, DW melaporkan. Thunberg awalnya ditangkap dan ditahan sebentar oleh polisi setempat. Thunberg kemudian dibebaskan namun ditahan untuk kedua kalinya setelah dia bergabung dengan sekelompok kecil pengunjuk rasa yang memblokir jalan menuju stasiun kereta utama kota.

Ini bukan pertama kalinya Thunberg ditahan selama kampanye. Oktober lalu, Thunberg ditahan di London, Inggris, atas tuduhan melanggar ketertiban umum saat demonstrasi menentang konferensi industri minyak dan gas.

Baca juga: Aktivis Greta Thunberg yang ikut protes di Belanda ditangkap polisi.

Pada bulan Januari, Thunberg ditangkap lagi bersama aktivis lainnya saat demonstrasi menentang pembongkaran desa pertambangan batu bara Lutzerath di Jerman.

Di Swedia dan Inggris, Thunberg telah beberapa kali dihukum karena pembangkangan sipil sehubungan dengan protes.

Tak hanya tindakannya yang kerap dihalangi hukum, tindakan Thunberg pun kerap diejek di dunia internasional.

Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump adalah salah satu tokoh terkenal yang mengkritik Thunberg. Pada tahun 2019, Trump memposting di akun Twitter-nya (yang sekarang menjadi bekas): “Sangat lucu. Greta mengatasi masalah pengelolaan amarahnya, lalu menonton film kuno yang bagus bersama seorang teman! Tenanglah, Greta, tenanglah!”

Thunberg juga sering digambarkan sebagai orang yang “sakit jiwa” dan “histeris”. Di Australia, kolumnis Herald Sun Andrew Bolt menggambarkan Thunberg sebagai “sangat mudah dipengaruhi … dengan berbagai gangguan mental”. Komentator Sky News, Chris Kenny, menggambarkan Thunberg sebagai “remaja histeris” yang perlu diawasi.

Di negara lain, komentator, yang sebagian besar adalah laki-laki, sering menggunakan istilah-istilah yang menghina untuk menggambarkan Thunberg, seperti “anak Swedia yang sakit jiwa”, tidak stabil, dan “orang milenial yang aneh”.

Menurut analisis The Independent, beberapa orang mengatakan Thunberg membutuhkan “pukulan” sementara yang lain membandingkan tindakannya dengan “ilmu sihir abad pertengahan”.

Thunberg sebelumnya mengumumkan bahwa dirinya mengidap Asperger, kelainan spektrum autisme yang menyebabkan penderitanya kesulitan berinteraksi sosial. Namun demikian, Thunberg menganggap ini sebagai “kekuatan supernya”.

Sayangnya, politisi dan lembaga penyiaran salah mengartikan gangguan ini sebagai penyakit mental.

Namun, Thunberg terbukti konsisten dalam pandangan dan tindakannya. Di tengah serangan hukum dan ejekan, Thunberg tetap melanjutkan aksinya dan bahkan memenangkan beberapa penghargaan. Masuk dalam daftar orang paling berpengaruh di dunia

Thunberg adalah otak dibalik gerakan School Climate Strike yang dimulai pada tahun 2018. Gerakan ini dikenal juga dengan nama Future Friday.

Thunberg pertama kali menyadari masalah iklim ketika dia baru berusia delapan tahun. Selang beberapa tahun, Thunberg mulai memperdalam kepeduliannya terhadap iklim dengan menjadi vegetarian (tidak mengonsumsi makanan yang berasal dari hewan) dan menolak bepergian dengan pesawat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top