Sebelum Lengser, PM Singapura Akui Kontribusi Jokowi untuk Indonesia dan Kawasan

BOGOR, virprom.com – Perdana Menteri Singapura (PM) Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Joko Widodo terhadap Indonesia dan kawasan pada kunjungan terakhirnya ke Indonesia sebagai Perdana Menteri Singapura segera setelah “Leaders Retreat”. Acara di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (29/4/2024).

Lee akan digantikan oleh Wakil Perdana Menteri Lawrence Wong pada 15 Mei 2024.

“Karena ini adalah pertemuan terakhir saya dengan Presiden Jokowi, saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengakui kontribusinya terhadap Indonesia dan kawasan,” kata PM Lee usai retret sang pemimpin di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (29/4/2024). .

Baca Juga: Momen Prabhu dan Perdana Menteri Singapura membawa ahli waris saat bertemu

Lee mengatakan Indonesia berada pada jalur ekonomi yang kuat dengan visi kepemimpinan saat ini.

Lee mengatakan Indonesia berhasil mengangkat posisi ASEAN yang pendapatnya patut didengarkan dalam kancah internasional. Kontribusi ASEAN akan membuat perbedaan.

“Hal ini telah membawa stabilitas dan kemajuan bagi Indonesia dan seluruh kawasan,” ujarnya. 

Dikatakannya, Indonesia merupakan negara dengan perekonomian terbesar di ASEAN. Artinya, ketika Indonesia sejahtera, maka negara-negara lain di kawasan juga akan sejahtera.

Indonesia, kata Lee, telah memberikan suara konstruktif di dunia yang terpecah belah, seperti yang terjadi pada masa kepemimpinan Indonesia di G20 dan kepemimpinannya di ASEAN.

Oleh karena itu, ia merasa terhormat telah bekerja sama dengan Jokowi selama bertahun-tahun dalam 2 pemerintahannya.

“Selama sepuluh tahun terakhir, kami telah mencapai kemajuan signifikan dalam kerja sama bilateral melalui kemitraan kami dengan Presiden Jokowi dan timnya. Kami memiliki komitmen yang sama untuk memperdalam hubungan yang kuat di semua tingkatan,” ujarnya.

Baca juga: Jokowi Ajak Singapura Investasi Manufaktur Tekstil di Kendal Industrial Park

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Joko Widodo mengajak Singapura menjadi pengembang industri produk halal di tiga kawasan tersebut.

Wilayahnya meliputi Bintan, Kepulauan Riau; Sarang, Banten; dan Sidoarjo, Jawa Timur.

Hal ini juga menyarankan agar Singapura memanfaatkan peluang investasi di sektor ekonomi.

Peluang tersebut antara lain investasi produksi tekstil di Kendal Industrial Park, investasi ekonomi hijau melalui infrastruktur berkelanjutan, dan pembangunan data center di Nongsa, Batam.

Di sisi lain, kedua negara membahas sejumlah isu antara lain politik dan keamanan, ketahanan pangan, bidang sosial budaya, pendidikan, dan isu regional.

Di bidang pertahanan, Indonesia dan Singapura menyambut baik kelanjutan Perjanjian Perlindungan dan Ekstradisi FIR. Penting untuk memastikan implementasi penuh dari perjanjian ini di masa depan.

Di bidang keamanan pangan, kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama transfer teknologi dan pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengolahan pangan.

Terkait sektor sosial budaya, keduanya membahas penguatan transformasi layanan kesehatan melalui investasi pembangunan rumah sakit dan klinik, pengembangan kapasitas tenaga kesehatan, digitalisasi layanan kesehatan, dan pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK). Kesehatan di Bali. Dengarkan berita terbaru dan pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top