Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

virprom.com – Puing-puing Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) memasuki atmosfer bumi dan jatuh ke atap rumah warga Alejandro Otero di Naples, Florida, AS pada 8 Maret.

Foto puing-puing alias sampah luar angkasa yang jatuh di rumah Alejandro Oreto diunggah ke akun X (dulu Twitter) miliknya dengan handle @Alejandro0tero.

Baca Juga: Bolehkah Memotret Gerhana Matahari Total dengan Smartphone? Inilah yang dikatakan NASA.

“Hei, sepertinya sepotong. (sampah luar angkasa) rindu Fort Myers (nama sebuah kota di Florida) dan mendarat di rumah saya di Naples,” cuit Oreto saat mencoba mendapatkan konfirmasi dari NASA tentang asal usul potongan tersebut objek Hai, Sepertinya ada peralatan yang ketinggalan di rumah saya di Naples. Itu hampir anak saya. Saya meninggalkan pesan dan email yang tidak dijawab Otero (@Alejandro0tero) 15 Maret 2024

Dalam foto yang diunggah Oreto, terlihat puing-puing tersebut menyebabkan lubang pada genteng dan langit-langit rumahnya.

Pecahan berbentuk silinder ini sebenarnya berukuran cukup kecil dan hanya bisa dipegang oleh tangan orang dewasa.

Kejadian mengejutkan terjadi saat pemilik rumah, Alejandro Otero, sedang berlibur. Putranya, yang ada di rumah, melaporkan ada benda yang menembus atap. Untungnya, tidak ada yang terluka.

Baca selengkapnya: Jam tangan pintar ini hadir dengan teknologi buatan NASA. Apa fungsinya?

NASA kemudian mengkonfirmasi analisisnya atas insiden tersebut. dan menetapkan bahwa benda tersebut sebenarnya adalah peralatan sampah yang dibuang dari Stasiun Luar Angkasa Internasional tiga tahun lalu.

Dari inspeksi objek NASA di Kennedy Space Center. Cape Canaveral Benda yang jatuh ke rumah Ortega adalah perangkat pendukung EP-9 yang digunakan untuk memasang baterai pada palet kargo.

Dalam keterangan di situsnya, NASA menyebutkan benda logam berukuran kurang lebih 10 x 4 cm dan berat 0,7 kg itu diluncurkan dari ISS pada 11 Maret 2021 menggunakan lengan robot yang dikendalikan oleh operator NASA di Bumi.

Benda tersebut diperkirakan akan terbakar di atmosfer setelah beberapa tahun mengorbit, namun ternyata tidak demikian karena puing-puing tersebut akhirnya tersangkut di rumah Oreto.

“NASA mendatangkan benda-benda tersebut melalui kerja sama dengan pemilik rumah. Dan menganalisanya di Kennedy Space Center di Florida,” tulis NASA.

Dikatakan juga bahwa ISS akan menyelidiki mengapa puing-puing tersebut tidak terbakar ketika kembali memasuki atmosfer. Hasilnya akan digunakan untuk pemodelan dan analisis di masa depan. Masalah sisa ruang angkasa

Menurut NASA, setidaknya ada lebih dari 25.000 objek berukuran lebih dari 10 sentimeter yang melayang di orbit Bumi, bergerak dengan kecepatan sangat tinggi sekitar 7 hingga 8 kilometer per detik.

Rata-rata Tercatat satu serpihan jatuh ke bumi setiap hari selama 50 tahun terakhir. Sebagian besar sampah luar angkasa jatuh ke lautan. Namun masih ada beberapa yang tersisa, seperti dalam kasus Oreto House.

Meski kemungkinannya kecil Namun potongan besar sampah luar angkasa yang jatuh dengan kecepatan tinggi dan menabrak kapal dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan, seperti mencemari ekosistem dan menghancurkan biota laut.

Baca selengkapnya: NASA mengirimkan pesawat luar angkasa ke bulan Jupiter untuk mencari kehidupan

Kemungkinan terjadinya kecelakaan di Bumi akibat jatuhnya puing-puing luar angkasa bukan satu-satunya risiko. Pasalnya, sampah cair luar angkasa bisa bertabrakan dengan satelit di luar angkasa.

Menurut NASA, ISS bertabrakan dengan puing-puing luar angkasa rata-rata setahun sekali. Disiapkan KompasTekno dari Engadget pada Kamis (18/4/2024).

NASA menjelaskan, kecepatan dan volume puing-puing di orbit rendah Bumi (LEO) menimbulkan risiko keselamatan bagi manusia dan harta benda baik di luar angkasa maupun di Bumi. Dengarkan berita terkini dan pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top