Kenapa Penting untuk Memperbaiki Baju Dibanding Membeli Baju Baru?

Jakarta, virprom.com – Tren fashion saat ini berkembang sangat pesat. Setiap hari pastinya ada saja tren baru di media sosial yang diikuti banyak orang. 

Banyak merek fesyen memanfaatkan hal ini untuk menjual produk yang sesuai dengan tren yang sedang berkembang. 

Karena tren ini, banyak orang yang membeli baju baru dan melupakan baju lamanya. Faktanya, ketika pakaian lamanya rusak, banyak orang yang lebih memilih membeli yang baru dibandingkan memperbaikinya terlebih dahulu. 

Baca juga: Limbah Garmen, Kisah Faktor Penyebab Revolusi Industri

Baca juga: Menjahit Gaun Lebaran di Blok M, Model Mana yang Paling Laris?

Tentu saja akan berdampak buruk terhadap lingkungan. Sebab, di Indonesia saat ini pengumpulan limbah tekstil mencapai ribuan ton setiap tahunnya. 

Hal itu diungkapkan langsung oleh Suzanne Sarah, salah satu pendiri Mulih Clothing Repair Company, dalam sebuah talkshow. 

“Banyak sampah pakaian di sini. Di Indonesia sendiri, sampah tekstil menyumbang sekitar dua persen dari ribuan ton sampah di sana. “Saya lupa (angka pastinya), tapi mungkin sekitar tiga sampai enam ribu ton per tahun,” jelas Suzan Kemang, dalam talkshow Good Back “Baju Lama, Cerita Baru” pada Sabtu (20/4/2024). 

Suzanne mengatakan sebagian besar limbah pakaian berbahan poliester atau mengandung plastik sehingga berdampak buruk bagi lingkungan. 

“Polyester, bahan plastik seperti ini, tidak akan terurai pada bagian tepinya hingga ratusan tahun ke depan, sehingga berdampak sangat buruk terhadap lingkungan,” kata Suzanne.

Dalam hal ini, Sarah menyarankan semua orang untuk memperbaiki pakaiannya terlebih dahulu sebelum akhirnya memutuskan untuk membuangnya atau membeli yang baru. 

Baca Juga: Hari Bumi, Modena Ajak Masyarakat Daur Ulang Sampah Pakaian

“Kami di sini mengajak teman-teman untuk memperbaiki pakaiannya sebagai pilihan pertama jika ada yang rusak. lingkungan hidup,” katanya. 

Seperti Suzanne, salah satu pendiri Mulih lainnya, Beverly Tan, juga berpikiran sama. Namun perbaikan pakaian bisa menjadi nilai tambah bagi pemilik pakaian tersebut, ujarnya.

“Selain membantu lingkungan, reparasi pakaian bisa berbuat lebih banyak. Misal anda mendapat kebaya atau baju dari kakek atau ibu anda, misalnya sobek sedikit maka bisa diperbaiki. Jadi ada nilai sentimentalnya juga, kata perempuan yang hanya diketahui bernama Bev itu. Dengarkan berita terkini dan pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www. whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top