Metode Siklus Baterai Motor Listrik yang Paling Cocok di Indonesia

JAKARTA, virprom.com – Saat ini banyak sekali jenis sepeda motor listrik yang tersedia di Indonesia. Konsumen diberikan beragam pilihan, tidak hanya tipe, desain, dan spesifikasi, dalam memilih metode pengisian baterai.

Secara umum ada tiga cara pengisian, pengisian sepeda motor listrik, yang pertama adalah sepeda motor dengan baterai internal. Kedua, motor listrik dengan baterai yang dapat dilepas, dan ketiga, sistem relay.

Baca juga: Video Daihatsu Sigra Jadi Korban Pencurian Ban dan Pelek di ITC Cempaka Mas

Dari ketiga pilihan sistem pengisian daya tersebut, manakah yang terbaik bagi konsumen Indonesia?

“Di Indonesia ada tiga kelompok baterai, dan masing-masing kelompok berbeda,” kata Hermawan Wijaya, Direktur Bisnis PT International Chemical Industry (ABC Lithium) yang ditemui di Jakarta belum lama ini.

Tipe pertama adalah motor listrik baterai built-in. Hermawan mengatakan, kelebihannya biasanya baterainya berkapasitas besar, namun kekurangannya adalah sistem pengisiannya terbatas.

“Kalau model built-in, sebaiknya akinya berkapasitas besar. Sebesar-besarnya, akinya muat di dalam sepeda motor. Tidak bisa dilepas. Jadi sebaiknya jangan dibuat-buat. menyulitkan konsumen,” kata Hermawan.

Baca juga: Kisah Benny Santoso yang menjuarai Sirkuit TCR Asia Series Sepang

“Seperti Polytron, itu pakai aki bawaan. Jadi, kendalanya hanya jual akinya saja, disewakan. Tidak dijual, hanya dengan sepeda motor saja,” ujarnya.

Kedua, baterai sepeda motor listrik jenis Removable. Keunggulannya, pengguna bisa leluasa dalam melakukan pengisian daya. Pelanggan juga mempunyai pilihan untuk membeli lebih dari satu baterai sebagai cadangan atau jika baterai asli bermasalah.

Artinya, kita (pengguna) punya dua atau tiga baterai di rumah atau di toko. Jadi kalau pergi bisa ditukar di rumah/di toko, ”kata Hermawan. .

Baca juga: Toprak Akhirnya Ungkap Alasan Keluar dari Yamaha

“Kalau baterainya bisa dilepas, akan lebih mudah. ​​Misalnya tinggal di apartemen, kalau baterainya dipasang, sulit. Lebih baik dilepas dan dibayar di kamar. Contoh ini cocok. Anda bisa membayar untuk itu di rumah atau di mana pun,” katanya.

Ketiga, baterai sepeda motor listrik dengan sistem relay. Keunggulannya, sistemnya mirip dengan membeli liter air atau mengisi bensin di stasiun bahan bakar umum (SPBU) dengan sepeda motor biasa.

“Sebenarnya tidak masalah ambilnya dimana, kalau ada penukaran ya tukar. Jadi analoginya mirip SPBU, terserah mau kemana, yang penting pompa bensin.

Baca juga: Tips Mengendarai CVT matic di tanjakan

Sisi negatifnya, kata Hermawan, infrastruktur bursa masih kecil. Perlu waktu jika kita ingin konsep ini bisa diterapkan secara luas di setiap kota di Indonesia.

“Persimpangan banyak, misalnya setiap 10 kilometer ada simpang susun yang bagus. Tapi sekarang sulit, tidak ada. Seperti tahun 70-an kalau kita naik mobil ke Surabaya (dari Jakarta), stasiun bensinnya masih sulit. ,” dia berkata.

“Jadi beginilah kita bersaing untuk mendapatkan pertukaran yang lebih banyak. Tapi ini butuh waktu, kita butuh dukungan, jangan mengeluh terus, ini semua harus kita bangun,” kata Hermawan.

Dengarkan berita terbaik dan pilihan berita kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk bergabung dengan Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top