83,92 Persen Keluarga Tempati Rumah yang Bangunannya Kokoh

virprom.com – Banyak keluarga Indonesia yang sudah lama tinggal di rumah dan bangunan yang stabil dan kuat.

Hal ini sangat penting karena ketahanan rumah menjamin keselamatan dan keamanan penghuni rumah tersebut.

Menurut publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) bertajuk ‘Indikator Perumahan dan Kesehatan Lingkungan 2023’, keberlanjutan konstruksi menjadi salah satu kriteria sebuah bangunan hunian.

Aspek keberlanjutan bangunan meliputi kondisi struktur atap, dinding, dan lantai yang menggunakan bahan bangunan berkelanjutan.

Panjang suatu rumah, salah satu bagian dari suatu bangunan tempat tinggal, ditentukan oleh berbagai jenis bahan atap, dinding, dan lantai.

Jika rumah tersebut menggunakan dua jenis bahan konstruksi dengan luas yang sama, maka dicatat jenis bahan konstruksi yang mempunyai nilai lebih pada rumah tersebut.

Jenis bahan bangunan yang paling umum memenuhi standar bangunan adalah beton, genteng, seng, dan kayu/papan chip.

Saat ini banyak jenis bahan konstruksi dinding yang memenuhi standar permanen rumah adalah dinding, anyaman bambu/papan kayu, kayu/kayu, dan kayu.

Selain itu, jenis lantai yang paling umum digunakan dan sesuai dengan kondisi permanen rumah adalah marmer/granit, keramik, laminasi/vinil/karpet, ubin/ubin/terazo, kayu/kayu, dan batu bata semen/merah.

Baca juga: 8 dari 100 Keluarga Tinggal di Gubuk, Mana yang Lebih Baik?

Apabila suatu keluarga mendiami rumah yang tidak memenuhi syarat jenis bahan konstruksi salah satu unsur atap, dinding, atau lantai, maka keluarga tersebut tidak termasuk dalam kelompok keluarga yang mendiami rumah tetap tersebut.

Oleh karena itu ketiga unsur tersebut harus terpenuhi agar suatu bangunan dapat dikatakan mempunyai kekuatan konstruksi.

Berdasarkan riset BPS, 83,92 persen rumah tangga di Indonesia akan tinggal di rumah ramah lingkungan pada tahun 2023.

Artinya, 84 dari 100 keluarga di Indonesia tinggal di hunian fleksibel.

Berdasarkan karakteristik wilayah, persentase rumah tangga yang menempati rumah dan rumah tetap lebih tinggi di perdesaan dibandingkan di perkotaan.

Persentase rumah tangga yang tinggal di rumah dan kandang tertinggi terdapat di Provinsi Kalimantan Utara sebesar 99,53 persen.

Saat ini, provinsi tersebut memiliki persentase rumah tangga yang menempati rumah dan membangun rumah terendah di Kepulauan Bangka Belitung, yakni sebesar 43,08 persen. Dengarkan berita terkini dan pilihan berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita yang ingin Anda terima saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top