8 dari 100 Keluarga Tempati Rumah Kumuh, Terbanyak di Mana?

virprom.com – Permasalahan masyarakat yang tinggal di kawasan kumuh masih menjadi permasalahan yang belum terselesaikan di Indonesia.

Menurut publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) bertajuk “Indikator Perumahan dan Kesehatan Lingkungan 2023”, ciri-ciri perumahan kumuh adalah kebalikan dari perumahan.

Perumahan digolongkan kumuh jika tidak memenuhi persyaratan integritas struktural, hunian yang memadai, dan akses terhadap layanan air minum dan sanitasi yang memadai.

Selama tiga tahun terakhir, proporsi rumah tangga yang tinggal di daerah kumuh di Indonesia menunjukkan tren penurunan.

Pada tahun 2021 dan 2022, proporsi rumah tangga yang tinggal di kawasan kumuh masing-masing sebesar 9,12 persen dan 8,93 persen.

Baca juga: Banyak Keluarga di Lima Negara Bagian Sudah Memiliki Rumah

Dan pada tahun 2023, proporsi rumah tangga yang tinggal di daerah kumuh akan kembali turun menjadi 7,94 persen.

Artinya pada tahun 2023, sekitar delapan dari setiap 100 rumah tangga di Indonesia akan tinggal di kawasan kumuh.

Di perkotaan, proporsi rumah tangga yang tinggal di permukiman kumuh sebesar 7,00%, lebih rendah dibandingkan di perdesaan sebesar 9,26%.

Pada tahun 2023, lima negara bagian akan memiliki proporsi rumah tangga yang tinggal di daerah kumuh tertinggi, atau lebih dari 10 persen.

Diantaranya Papua 37,98 persen, Nusa Tenggara Timur 21,90 persen, DKI Jakarta 19,27 persen, Kepulauan Bangka Belitung 15,33 persen, dan Jawa Barat 11,66 persen.

Sedangkan provinsi dengan proporsi rumah tangga kumuh terendah adalah DI Yogyakarta sebesar 1,85%. Dengarkan berita terhangat dan cerita yang dipilih dengan cermat langsung di ponsel Anda. Pilih saluran media favorit Anda dan kunjungi saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top