4 Kartini Modern Berbagi Kisah Menyeimbangkan Kiprah dan Peran Tradisional

virprom.com – Keempat Kartini hari ini berbagi cerita yang menyeimbangkan peran mereka di bidangnya dan peran mereka dalam budaya sebagai perempuan. Hal itu ia ungkapkan dalam acara bincang-bincang bertajuk “Perempuan di Sektor Publik: Dampak Kepemimpinan dan Kesetaraan Antara Budaya Modern dan Tradisional” yang dirilis di YouTube Indolinen bertepatan dengan Hari Kartini, 21 April.

Keempat orang tersebut adalah Ni Luh Djelantik, seorang perempuan yang terkenal dengan perannya dalam perjuangan rakyat Bali. Ia juga bekerja sebagai arsitek, pengusaha dan politisi.

Lalu, ada Echa Laksmi, pakar seni dan budaya, Lenny Hartono, pengusaha fashion dan pemegang lisensi Puteri Indonesia Bali 2023, dan Waty Silalahi Apenu, pimpinan Indolinen, produsen dan retailer perlengkapan tidur Indonesia yang berbasis di Bali.

Baca Juga: 10 Inspirasi Kartini Masa Kini, Dari Fashion Hingga Pejuang HAM Kartini Masa Kini, Inilah 8 Inspirasi Kebaya Kuno Hingga Modern

Waty mengaku terinspirasi dengan karya perempuan Indonesia yang kuat dan inspiratif, sehingga ia mengadakan talkshow.

Selain itu, lanjutnya, Indolinen juga mempekerjakan banyak perempuan, yang tidak hanya berstatus sebagai karyawan, namun juga menduduki posisi penting sebagai pengambil keputusan di departemennya sehingga memberikan kontribusi dan kontribusi yang besar.

“Di sinilah saya sangat mengagumi perempuan pemberani, perempuan kuat, perempuan inspiratif, ketika saya dan tim memulai acara ini,” ujarnya dalam pidatonya, Minggu (21/4/2024). ).

Ia berharap ceramah yang dapat disaksikan secara gratis di YouTube ini dapat membuka ruang berpikir dan bereaksi lebih banyak untuk memperkuat peran perempuan dalam masyarakat, khususnya di Bali. Berbagi tanggung jawab dalam keluarga

Poin yang diangkat antara lain bagaimana perempuan yang aktif di bidangnya menghadapi situasi di mana mereka berbagi tanggung jawab dan mengurus keluarga.

Ni Luh Jelantik, misalnya, bercerita tentang bagaimana ia dan suaminya berbagi pekerjaan rumah. Ia mengatakan, yang penting komunikasinya baik dan kegiatannya terkoordinasi.

Kita sepakat siapa yang “berbaris” hari ini, siapa yang “berbuat” nanti. Saya tidak bisa bilang saya ibu rumah tangga. Malah kita pisah, pekerjaan. dan hidup sehari-hari,” katanya.

Perempuan peraih kursi DPD RI pada Dapil Bali 2024 ini juga bercerita tentang nilai-nilai yang ditanamkan orang tuanya sejak kecil.

Baca juga: Kisah Kartini di Balik Donor Rambut untuk Pasien Kanker Berita Bisnis Ramah Lingkungan Kartini

Meski orangtuanya memutuskan berpisah saat ia berusia 10 bulan, Ni Luh Jelantik tetap berusaha tumbuh menjadi anak yang percaya diri, tidak terjerumus dalam situasi menjadi anak “broken home”.

Ia menegaskan, prinsip yang ia bangun akan terus berlanjut.

“Sungguh, apa yang ayah dan ibu saya ajarkan kepada kami adalah kalau kita bisa menerjemahkannya dalam tiga kata, prinsip hidup adalah kejujuran, integritas, dan kita harus baik satu sama lain. Kebaikan itu bukan sekadar kebaikan, tapi tindakan,” ujarnya. @kompas.lifestyle Selamat Hari Kartini untuk seluruh perempuan di Indonesia! Banggalah selalu menjadi perempuan dan teruslah menginspirasi, apapun pekerjaanmu. Desain: Via Furgativa Gumilar Desainer: Nabilla Tashandra #KartiniDay #PerempuanIndonesia #KartiniInspirasi? Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mendapatkan Saluran WhatsApp virprom.com: https:// /www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top