4 Cara Batasi Konsumsi Gula pada Anak, Bikin Camilan Sendiri

virprom.com – Mengonsumsi terlalu banyak gula dapat membahayakan kesehatan anak, meningkatkan risiko seperti obesitas dan kerentanan terhadap penyakit.

Untuk menghindari makan berlebihan, orang tua sebaiknya membantu anak untuk menjaga gula dalam batas harian.

Lalu berapa batas asupan gula yang tepat?

Laporan virprom.com, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan batas aman gula adalah 10 persen dari total kebutuhan kalori.

Baca juga: Risiko Berbagai Penyakit pada Anak Akibat Terlalu Banyak Makan Gula

Lebih baik lagi jika Anda mengurangi asupan gula hingga 5 persen atau sekitar 25 gram (sekitar 6 sendok teh) sehari.

Saat ini Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menganjurkan orang dewasa yang sehat sebaiknya mengonsumsi gula tidak lebih dari 50 gram atau 4 sendok teh per hari.

American Heart Association (AHA) menyebutkan batas gula untuk anak usia 2 hingga 18 tahun adalah minimal 24 gram per hari. Cara mengurangi asupan gula pada anak 1. Kurangi gula tambahan

Ahli Gizi lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Dr. Tan Shot Yen menyarankan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membiasakan anak mengonsumsi makanan dari mana asalnya.

Tentu saja lebih baik mengonsumsi gula yang aman, yaitu langsung dari sumber aslinya, seperti beras, umbi-umbian, jagung, sagu, sayur-sayuran, dan buah-buahan, ujarnya dalam diskusi di Internet, dilansir Antara, Jumat. (24/24). 5/2024).

Disarankan agar orang tua membatasi sebisa mungkin gula tambahan, seperti gula pasir atau pemanis buatan.

Toh, susu kental manis dan air seringkali “tersembunyi” di dalam makanan yang dimakan anak.

Baca Juga: 10 Sumber Gula Tersembunyi yang Bisa Bikin Berat Badan Naik

Orang tua bisa mengganti makanan asli, seperti buah-buahan, yang mengandung gula alami. 2. Perhatikan label nutrisi

Dr. Tan juga menyarankan agar orang tua memahami label pada makanan kemasan. Dengan cara ini, orang tua bisa mencegah anaknya mengonsumsi makanan yang tinggi gula.

Selain itu, memahami label nutrisi juga memudahkan orang tua mengenali jika ada topik enak yang tersembunyi di dalam label.

Misalnya bahan yang diakhiri dengan “-ol”, seperti sorbitol, mannitol, dan xylitol.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top