3 Tantangan Pendidikan di Kupang-NTT dan Upaya Kemitraan Indonesia-Australia Mengatasinya

KUPANG, virprom.com – Dari total penduduk sekitar 5,5 juta jiwa, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih memiliki 10.590 anak yang belum pernah mengenyam pendidikan formal dan 27.287 siswa yang belum melanjutkan pendidikan. (Tidak tamat sekolah dasar). sekolah/sekolah menengah).

Kategori Putus Sekolah (ATS) bahkan ada pada jenjang yang berbeda-beda, yaitu 7-12 tahun, 13-15 tahun, dan 15 tahun ke atas, menurut data yang dipaparkan Manajer Inovasi Provinsi NTT Hieronymus Suga pada Rabu. (26.06.2024).

Inovasi (Inovasi untuk Siswa Sekolah Indonesia) merupakan program kemitraan antara Indonesia dan Australia yang dipimpin oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) yang bertujuan untuk meningkatkan literasi, numerasi dan karakter pada siswa sekolah dasar (SD) dan pra sekolah. .

Baca juga: Program Kesiapsiagaan, Kolaborasi Pemerintah Indonesia-Australia untuk Mitigasi Bencana di NTT.

Tahap pertama program ini akan dilaksanakan pada tahun 2016-2020, tahap kedua pada periode 2020-2023, dan tahap ketiga mulai tahun ini hingga 2027.

Sejauh ini, program inovasi tersebut telah berhasil di Maluku, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Utara, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

Melalui program inovasi tersebut, pemerintah Indonesia dan Australia berupaya menyelesaikan tiga tantangan pendidikan yang dihadapi provinsi NTT, khususnya di Kabupaten Kupang. 1. Kondisi geografis, akses ke sekolah

Hieronymus melanjutkan, persoalan pendidikan di daerah terpencil, tertinggal, juga menjadi permasalahan bagi NTT yang memiliki 566 pulau, 24 di antaranya berpenghuni.

Persoalan geografis ini juga disinggung Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang Eliaser Teuf saat bertemu wartawan di Hotel Sotis.

Luas Kabupaten Kupang sembilan kali luas Pulau Bali. Pulau Bali 6.000 kilometer persegi, Kabupaten Kupang sekitar 54.000 kilometer persegi, ujarnya.

Berdasarkan laman Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kupang memiliki luas daratan 7.178,28 kilometer persegi dan luas lautan 46.780 kilometer persegi.

“Bayangkan lingkungan kerja yang dihadapi Pemkab Kupang, mungkin sekolahnya juga tidak merata, tidak harus mahal, tidak harus listrik,” kata Kepala Dinas India. departemen inovasi dan media massa pemerintah. Khutasoit.

Sementara itu, menurut Kepala Badan Penjaminan Mutu Provinsi (BPMP) NTT Herdiana, permasalahan geografis kepulauan yang dihadapi NTT membuat persebaran penduduknya sedikit, yang merupakan permasalahan ekstrim.

“Secara geografis ya, NTT masuk lima besar provinsi dengan jumlah pulau terbanyak,” ujarnya.

“Cukup banyak pemberitaannya, misalnya di sebuah sekolah di Kabupaten Kupang, siswanya harus mengendarai mobil pick up bergenset untuk mencari sinyal. Banyak berita dari NTT.”

Meski demikian, Herdiana juga menjelaskan, NTT termasuk dalam tujuh provinsi di Indonesia yang memiliki jumlah sekolah terbanyak. “Hanya Jawa, Sumsel, dan Sulawesi Selatan yang berada di urutan kedua,” ujarnya.

Baca juga: Desa Tanakh Putih di Kupang, NTT berencana membangun 9 tahap untuk menjamin ketahanan bencana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top