3 Juta Sikat Gigi Pintar Diretas untuk Serangan DDoS

virprom.com – Menurut laporan, sekitar tiga juta sikat gigi pintar telah dirusak oleh peretas. Jutaan sikat gigi digunakan untuk membanjiri layanan online dengan lalu lintas yang tidak perlu, menyebabkan situs menjadi lambat dan tidak dapat diakses. Jenis serangan ini disebut Distributed Denial of Service (DDoS).

Peretasan sikat gigi pintar pertama kali dilaporkan oleh perusahaan keamanan siber Fortinet, dan kemudian oleh surat kabar Swiss Aargauer Zeitung.

Menurut laporan, situs web perusahaan Swiss menjadi sasaran peretasan sikat gigi pintar.

Dalam prosesnya, peretas mendapatkan akses ke jaringan sikat gigi dan mengubahnya menjadi botnet, namun sikat gigi pintar sebenarnya digunakan untuk memantau dan meningkatkan kebersihan mulut pengguna.

Botnet adalah sekelompok program yang terinfeksi perangkat lunak berbahaya (berbahaya/jahat) dan terhubung ke Internet di bawah kendali pihak tertentu, dalam hal ini hacker.

Baca Juga: Google Hentikan Serangan DDoS Terbesar Sepanjang Sejarah, Indonesia Salah Satu Penyelenggaranya

Nah, jaringan itulah yang kemudian digunakan untuk melancarkan serangan DDoS ke situs perusahaan.

Serangan ini dilakukan dengan membanjiri situs web dengan lalu lintas palsu dari jaringan komputer yang terinfeksi bot. Akibatnya, situs web perusahaan Swiss tersebut tidak berfungsi selama beberapa jam.

Menurut laporan, serangan peretasan tersebut menyebabkan kerugian finansial jutaan euro bagi perusahaan. Sedangkan EUR 1 juta kira-kira Rp 16,8 miliar (EUR 1 = Rp 16.842).

Laporan tersebut tidak menyebutkan siapa yang melakukan serangan, perusahaan yang diretas, atau merek sikat gigi pintar apa yang digunakan.

Juga tidak jelas apa yang melatarbelakangi serangan DDoS tersebut. Namun pada umumnya serangan DDoS dilakukan oleh hacker untuk memeras uang korbannya.

Menurut laporan, sikat gigi pintar ini rentan diretas karena sistem operasi (OS)-nya berbasis Java. Java diketahui memiliki sejumlah kerentanan yang dapat dieksploitasi oleh penjahat dunia maya, misalnya untuk menyuntikkan kode berbahaya.

Perangkat IoT dapat disalahgunakan

Kejadian ini menunjukkan bahwa komputer yang terkoneksi internet dan produk Internet of Things (IoT) seperti sikat gigi elektrik dan monitor bayi/CCTV dapat disalahgunakan.

Stefan Zuger dari Fortinet cabang Swiss menghubungkan komputer yang tidak dilindungi oleh antivirus ke Internet dalam sebuah percobaan. Komputer ini juga terinfeksi malware dalam waktu 20 menit, menunjukkan kecepatan ancaman dunia maya.

Baca juga: Serangan DDoS memperlambat Overwatch 2 saat diluncurkan

Zuger juga membagikan sejumlah tips yang dapat digunakan pengguna untuk melindungi perangkat mereka dari peretasan DDoS. Zuger menyarankan pengguna untuk selalu memperbarui perangkat lunak seluruh perangkat IoT dengan patch keamanan otomatis.

Selain itu, pengguna dapat menggunakan perangkat lunak antivirus untuk mendeteksi peningkatan penggunaan daya dan data yang tidak biasa. Dapat digunakan untuk mencegah infeksi malware, KompasTekno mengutip GizmoChina, Jumat (9/2/2024). Dengarkan berita terkini dan pilihan kami langsung dari ponsel Anda. Untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com, pilih saluran berita favorit Anda: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top