152 Kg Emas Lenyap dari Gudang, Saksi Sebut Pegawai Antam Ngaku Terima Uang

JAKARTA, virprom.com – Beberapa karyawan PT Aneka Tambang (Antam) mengaku mendapat hadiah berupa uang dari broker bernama Eksi Anggraeni usai diperiksa atasannya.

Informasi tersebut terungkap saat Kejaksaan (JPU) mengetahui informasi dari mantan Wakil Presiden (VP) Unit Usaha Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPP LM) Pulogdung PT Antam, Andik Yulianto.

Dia dihadirkan sebagai saksi dugaan korupsi manipulasi pembelian emas Antam yang memikat orang kaya Surabaya gila, Budi Said.

Awalnya, Andik menjelaskan, pihak internal PT Antam mendapat informasi ada 152 kilogram emas yang hilang di Butik Emas Logam Mulia (BELM) Surabaya 01.

Baca Juga: Pegawai Antam kaget dengan hilangnya 152 kilogram emas, ternyata anak buahnya sedang berjudi

Andik bersama General Manager (GM) mempertanyakan General Service Perdagangan dan Manufaktur PT Antam Pulogdung, Ahmad Purwanto.

Awalnya, Purwanto menjelaskan emasnya hilang.

Saya tanya berkali-kali, jawabannya tidak konsisten Pak. Saya merasa itu tidak benar, kata Andik di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Selasa (17/9/2024).

“Jadi saya hanya bertanya, ‘Berapa penghasilanmu?’ kepada bapak Ahmad Purwanto. Dia menjawab jujur: “Dapatkan Rp 150 juta.” “Dari situ Pak GM Slim kaget,” kata Andik.

Manajemen PT Antam juga menemukan bukti penipuan hilangnya 152 kilogram emas.

Beberapa waktu kemudian, manajemen memeriksa dua petinggi Antam lainnya, yakni Kepala BELM Surabaya 01 Endang Kumoro dan Bagian Tata Usaha Kantor BELM Surabaya 01 Misdianto.

Awalnya mereka mengaku ada selisih emas di gudang BELM Surabaya 01 menjadi 152 kilogram karena masalah pinjam meminjam.

Baca juga: Gaya Hidup Kepala Butik Antam Dikabarkan Berubah, Ia Terbang Pulang 2 Minggu Sekali

Broker jual beli emas, Eksi, dikabarkan meminjam lima kilogram untuk pembelian tersebut. Misalnya Eksi membeli 10 kilo lalu diantar 15 kilo.

Mereka menuding, setiap kali dilakukan inventarisasi (penghitungan produk di gudang), EKsi menyatakan akan mengembalikan emas tersebut.

“Tetapi pada bulan September ada pinjaman dan emasnya tidak dikembalikan,” kata Andik.

Saat stok barang, BELM Surabaya 01 tidak memberikan laporan sebenarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top